Ahli: 3 Ciri Keracunan Sianida Tak Ditemui di Jasad Mirna

Djaja mengaku tidak menemukan salah satu ciri jenazah yang terkena racun sianida pada jasad Mirna.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Sep 2016, 19:23 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2016, 19:23 WIB
20160907-Saksi Ahli Patologi di Sidang Jessica Wongso-Afandi
Ahli patologi forensik Djaja Surya Atmadja yang dihadirkan tim kuasa hukum Jessica Wongso pada sidang perkara pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Ahli Patologi Forensik Djaja Surya Atmadja dalam persidangan ke-19 kasus kopi sianida mengungkapkan tiga ciri khas orang keracunan sianida yang tidak ditemukan pada jenazah Wayan Mirna Salihin.

Ciri pertama adalah munculnya warna kemerahan pada tubuh dan organ dalam. Hal tersebut, kata Djaja, disebabkan oleh timbulnya oksihemoglobin (HbO2) dalam tubuh. "Itu karena HbO2, muncul warna kemerahan pada tubuh dan organ dalam," ujar Djaja di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2016).

Berdasarkan ciri tersebut, Djaja yang menangani proses pengawetan jenazah Mirna dengan formalin di RS Abdi Waluyo, mengaku tidak menemukan warna kemerahan tersebut. Yang ia temukan adalah warna biru hampir kehitaman pada bibir dan ujung kuku Mirna.

"Yang saya lihat pada waktu itu adalah bibir korban yang membiru, dan juga ujung kuku yang biru kehitaman." tutur Djaja.

Ciri kedua adalah bau khas racun sianida yang menyerupai aroma kacang almond. Bau pahit mirip almond ini, menurut Djaja dapat ia cium dengan cara menekan uluh hati dan dada korban.

"Saya sudah periksa waktu itu. Saya tekan dada dan uluh hatinya (Mirna), untuk cari bau yang mencurigakan. Kalau bau bawang putih itu berarti keracunan arsenik, bau minyak tanah itu keracunan Baygon, kalau pahit bitter almond itu berarti keracunan sianida," beber dia.

Sedangkan ciri terakhir yaitu warna lambung yang berubah menjadi merah pekat dan membengkak. Ciri itu muncul karena kandungan Na (basa kuat) dan CN (asam) yang jika berkolaborasi akan menghasilkan sifat basa kuat pada lambung manusia.

"Ciri ketiga itu lambung bengkak, licin seperti sabun, dan warnanya merah. Lambung seperti karpet merah ini penyebabnya hanya satu, karena sianida," Jaya menegaskan.

Hasil pemeriksaan pada lambung Mirna, jauh berbeda dengan ciri yang ia sebutkan. Ia menjelaskan, di lambung Mirna telah terjadi korosif (luka lambung) yang digambarkan dengan bercak-bercak hitam.

Berdasarkan pengalamannya, kondisi tersebut hanya muncul ketika lambung mengalami pendarahan yang diakibatkan oleh kadar asam tinggi.

"Kalau lambungnya hitam dan ada luka-luka, lalu kering, itu ciri-ciri kadar asam lambung terlalu tinggi. Penyebabnya karena ada darah yang bereaksi dengan lambung atau disebut pendaharan," kata Djaja memaparkan analisisnya. (Winda Prisilia)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya