3 Santriwati Hilang di Depok Sudah Pulang ke Rumah

Tiga santriwati diduga kabur ke rumah kontrakan kenalannya di kawasan Jakarta.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 09 Sep 2016, 00:33 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2016, 00:33 WIB
20160623-Peringatan Nuzulul Quran Bersama Ribuan Anak Yatim se-Jakarta-Jakarta
Sejumlah santri membaca ayat suci Al Quran di Gedung Pertamina, Jakarta, Kamis (23/6). Dalam rangka peringatan Nuzulul Quran, Pertamina bersama 27.218 anak yatim se-Jakarta membaca kitab suci Al Quran hingga khatam. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Depok - Tiga santriwati Pondok Pesantren Assa'adah di Rawa Indah, Bojong Pondok Terong Cipayung, Depok, Jawa Barat yang dikabarkan hilang sejak Sabtu 3 September lalu, kini sudah kembali.

Tiga santriwati yang masing-masing masih berumur 13 tahun itu yakni Anis, Basmah, dan Edelweis. Ketiganya telah pulang ke rumahnya di Depok, setelah menginap selama tiga hari di kontrakan wilayah Jakarta. 

"Anis pulang Selasa pagi sekitar pukul 10.00 WIB, kemudian Basmah dan Edelweis pulang di hari pada sore harinya. Ketiga berangkat ke tempat yang sama," kata Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (BPMK) Kota Depok Tinte Rosmiati kepada Liputan6.com, Depok, Jawa Barat, Kamis (8/9/2016).

Tinte menjelaskan, pihaknya telah menemui dan berbicara langsung dengan Anis di rumah saudaranya, kawasan Bojong Pondok Terong. Hasilnya, diketahui mereka bertiga pergi berbarengan ke kontrakan teman Basmah di kawasan Jakarta. Mereka kabur dengan cara melompat pagar pesantren.

"Mereka ini memang selalu bertiga, istilahnya udah geng lah. Mereka bertiga merasa tidak nyaman belajar di Pondok Pesantren Assa'adah. Kemungkinan karena tak sanggup mengikuti aturan dan pelajaran di pondok pesantren itu," terang dia.

Tinte mengatakan, pihaknya akan menjembatani komunikasi antara mereka dengan orangtuanya masing-masing. Bahwa, pendidikan agama tidak harus di pesantren. Kemudian menjamin ketiga anak tersebut masih bisa melanjutkan pendidikannya di manapun mereka inginkan.

"Keinginan anak dan orangtua harus dijembatani. Kalau si anak tidak nyaman, sehingga terjadi seperti ini. Masih untung dia ketemu sama orang yang bener, kalau misalnya ketemu sama orang yang jahat?" ujar dia.

Selain itu, lanjut Tinte, pihaknya akan terus mendalami apakah ketiga santriwati itu mengalami perlakuan tak wajar selama tinggal di rumah kontrakan kenalan Basmah tersebut.

"Kami gali apakah mereka mendapatkan perlakuan yang tidak baik selama tinggal bersama orang tak dikenal, atau mereka selama ini baik-baik saja. Kondisi Anis secara fisik baik-baik saja, tapi secara psikis yang kita tidak tahu. Basmah dan Edelweis, kami enggak tahu. Kalau enggak salah Edelweis lagi keluar kota," pungkas Tinte.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya