Liputan6.com, Kuala Lumpur - Sekitar 1.800 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia, mengikuti Salat Idul Adha di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jalan Tun Razak, Senin (12/9/2016).
Salat Idul Adha yang dimulai pada pukul 08.00 waktu setempat juga diikuti warga negara Malaysia yang tinggal di sekitar KBRI tersebut.
Seperti dikutip dari Antara, Salat Id menghadirkan imam dan khatib Prof Dr Miftahurrahim dari Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Malaysia.
Advertisement
Salat Idul Adha berlangsung di ruangan utama KBRI di lantai satu hingga di halaman gedung. Saat masuk ke kedutaan, jemaah dibagikan kupon makanan dan ditukarkan usai Salat Idul Adha.
Miftahurrahim mengatakan pada saat ini jutaan kaum muslimin melaksanakan salat Idul Adha sebagai manifestasi ketakwaan kepada Allah SWT.
"Peringatan Idul Adha dan haji merupakan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dalam perayaan kurban," kata dia.
Dia mengatakan, perjalanan kehidupan manusia pasti diuji dan semakin tinggi derajat dan kedudukan seseorang akan semakin besar ujian yang akan diberikan.
"Hidup itu seperti orang berjalan di hutan sehingga harus ada tuntunan. Allah menguji Nabi Ibrahim untuk mengurbankan putranya tercinta. Tapi tak sedikitpun leher Ismail tergores," ujar dia.
Dubes Marsekal (Purn) TNI Herman Prayitno saat ditemui usai Salat Idul Adha mengatakan, Idul Adha memberikan makna tidak mementingkan diri sendiri.
"Kita harus peduli dengan orang lain. Kepemilikan kita ada sebagian yang harus diberikan kepada orang lain, apalagi bagi masyarakat Indonesia yang ada di sini. Saya pesankan rutin. Bagi yang mencari rezeki di sini. Jangan sampai lupa dengan orang lain sehingga bisa bekerja dengan damai dalam mencari rezeki di negara tetangga ini," ucap dia.
Herman mengatakan, KBRI Kuala Lumpur menyembelih 11 ekor sapi dan akan disembelih Selasa (13/9) di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).
"Salat Idhul Adha ini lebih meriah karena tidak libur panjang atau tidak mudik. Kalau Idul Fitri seminggu sebelumnya sudah pulang. Alhamdulillah yang hadir 1.800 orang," kata dia.
Tidak semua warga Indonesia salat di KBRI, namun ada juga di tempat lain seperti Masjid UMNO di Jalan Putra dan Masjid Pakistan. "Saya salat di Masjid Pakistan dekat Kampus UNM," kata Tetta Faidah, warga Indonesia yang tinggal di Jalan Ipoh.