Kapolri: Basri Tertangkap, Kelompok Santoso Sudah Sangat Lemah

Basri merupakan orang yang paling disegani di kelompok MIT sepeninggal Santoso yang juga tewas dalam sebuah baku tembak Juli 2016 lalu.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 14 Sep 2016, 12:40 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2016, 12:40 WIB
Banner DPO Teroris Poso
Jejak kejahatan para buronan teroris Poso kelompok Santoso

Liputan6.com, Jakarta - Satgas Operasi Tinombala menangkap terduga teroris kelompok Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) bernama Basri. Anak buah gembong teroris Santoso itu ditangkap petugas usai baku tembak di Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memastikan MIT semakin lemah dengan tertangkapnya Basri yang menggantikan Santoso memimpin kelompok teroris tersebut.

"Dengan tertangkapnya Basri, kekuatan kelompok Santoso sudah sangat lemah," kata Tito di kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Rabu (14/9/2016).

Menurut dia, Basri merupakan orang yang paling disegani di kelompok MIT sepeninggal Santoso yang juga tewas dalam sebuah baku tembak Juli 2016 lalu. Bahkan, Satgas Tinombala mengategorikan Basri sebagai buronan yang paling dicari setelah Santoso.

"Basri ini target nomor dua. Dan ini penting, karena berhasil ditangkap hidup-hidup," ucap Tito.

Tim Satgas Operasi Tinombala kembali menangkap seorang terduga teroris kelompok MIT, bentukan Santoso. Terduga yang diamankan itu adalah Basri.

Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi, mengatakan penangkapan Basri diawali dari baku tembak antara Satgas Tinombala dengan kelompok MIT di kawasan hutan Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah pukul 09.00 WIB.

Seorang terduga teroris dari kelompok tersebut pun tewas. Dia adalah Andika.

"Pagi ini pukul 09.00 WIB terjadi baku tembak. Kemudian kami temukan mayat atas nama Andika," kata Rudy di kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Rabu (14/9/2016).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya