Liputan6.com, Jakarta - Suasana rumah Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman di Jalan Denpasar, C 3/8, Kuningan, Jakarta Selatan, tampak sepi. Sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Irman dan dua orang diduga pengusaha pada Jumat 16 September 2016 malam.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, pintu rumah dinas Irman, tertutup rapat dan hanya ada satu satpam dan penjaga rumah yang menunggu. Selain itu, terdapat juga empat motor terparkir di halaman rumah. Tiga mobil juga terparkir di halaman rumah, di antaranya mobil dinas.
Sekitar pukul 14.25 WIB, tiga buah mobil keluar dari rumah dinas. Hanya saja, tidak diketahui penumpang di dalam mobil tersebut. Sementara, seorang penjaga rumah menolak memberikan keterangan.
Advertisement
"Saya hanya penjaga pintu, sudah ya," ucap pria tersebut. Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap seorang anggota DPD RI dalam operasi tangkap tangan.
"Tolong ditunggu konpers (konferensi pers), insya Allah diadakan siang/sore hari ini di gedung KPK," kata Ketua KPK Agus Rahardjo dalam pesan singkat yang diterima Liputan6.com, Sabtu (17/9/2016).
Selain anggota DPD, informasi yang dihimpun menyebutkan, penangkapan juga dilakukan terhadap dua pengusaha dan seorang perempuan. Namun, belum diketahui identitas pengusaha tersebut. Saat ini tiga orang yang dicokok tersebut tengah berada di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Adapun anggota DPD RI dari Sulawesi Barat (Sulbar) Muhammad Asri Anas mengatakan, pihaknya telah mengonfirmasi inisial nama pejabat yang digelandang lembaga antirasuah ke kantornya. Hampir 100 persen dia meyakini bahwa yang tertangkap adalah sang Ketua DPD RI, Irman Gusman.
"Iya. Begini, kami sudah konfirmasi dan lacak kebenaran diskusi internal kami ke KPK tadi, ya 99 persen Pak Irman," tutur Asri Anas saat dihubungi awak media, Sabtu (17/9/2016).