Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Reserse Kriminal Umum tengah menyelidiki asal muasal pistol dan ratusan amunisi yang ditemukan di kediaman Gatot Brajamusti atau Aa Gatot. Importir nakal penyuplai senjata ke tangan guru spiritual Reza Artamevia itu dibidik.
10 orang saksi sudah diperiksa terkait kepemilikan senjata Aa Gatot. Kasubdit Resmob Direskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto, tidak mau kasus ini hanya berhenti di Gatot saja.
Baca Juga
"Bukan semata-mata untuk kasus Gatot ini saja, tapi juga untuk memberantas peredaran Senpi (Senjata Api) illegal di Indonesia. Masih panjang penyelidikannya," ujar Budi di Mapolda, Senin (19/9/2016).
Advertisement
Budi mengatakan, selain pemeriksaan sejumlah saksi, polisi juga tengah menunggu bantuan dari PT Pindad dan Biro ATF (Berau Of Alcohol, Tobacco, Firearms & Explosive) Amerika Serikat untuk menganalisa asal usul senjata tersebut serta pabrik pembuat senjata yang dimiliki Gatot.
"Glock (pistol barang bukti Aa Gatot) itu kan buatan Austria, Wolter PPK dari Amerika. Kami harus berkoordinasi dengan dua negara pembuat itu untuk cari silsilahnya," kata Budi.
Menurut Budi, penemuan kasus Aa Gatot ini bisa dijadikan sumber untuk mengungkap peredaran senjata api illegal di Indonesia. Menurut dia, setiap kepemilikan senjata api bisa ditelusuri bagaimana cara mendapatkannya.
"Pabrik yang mengeluarkan pasti ada nomor registernya, data yang beli siapa, didistribusikan ke mana? Pasti ada," kata Budi.
Sebelumnya, dua pucuk senjata api jenis Glock 26 dan Walther PPKÂ ditemukan ketika Tim Satgasus Merah Putih Mabes Polri menggeledah rumah Aa Gatot di Jalan Niaga Hijau X Nomor 1, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Senin 29 Agustus.
Dalam pemeriksaan, ia mengaku mendapatkan senjata tersebut dari I Gde Putu Ary Suta. Namun, mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional itu membantah memberikan senjata pada Aa Gatot.
Dari penggeledahan, polisi juga menyita satu paket narkotika jenis sabu seberat 10 gram, 30 jarum suntik, sembilan alat isap, tujuh cangklong, 39 korek gas, tiga kotak berisi 500 butir amunisi kaliber 9 milimeter, dan satu kotak berisi 765 butir amunisi jenis Fiochini 32 auto.
Ada juga satu ekor harimau Sumatera yang sudah di-offset dan satu ekor elang Jawa.
Gatot Brajamusti dan istri ketiganya, Dewi Aminah, ditangkap di kamar 1100, Hotel Golden Tulip, Lombok, NTB, 28 Agustus. Dari keduanya, polisi menyita dua plastik klip berisi kristal putih diduga sabu, dua alat isap sabu, tiga pipet kaca, enam korek gas, empat sedotan, tiga dompet berisi uang dan KTP, dua telepon genggam, satu strip obat, dan dua kondom.