Ahok Berencana Bangun Jembatan Penyeberangan Bawah Tanah

Ahok berencana meniru JPO bawah tanah seperti yang terdapat di Stasiun Kota.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 26 Sep 2016, 13:07 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2016, 13:07 WIB
20160924 JPO Pasar Minggu Roboh Jadi Tontonan Warga, Lalu Lintas Macet
Warga menonton Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang roboh akibat hujan deras dan angin kencang di Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (24/09). Petugas masih memotong bagian JPO tersebut. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berencana membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) bawah tanah. Ide ini muncul pasca-ambruknya JPO di Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Sabtu, 24 September 2016.

JPO bawah tanah itu disiapkan untuk menghindari terulangnya kejadian JPO ambruk di Pasar Minggu. Ahok berencana meniru JPO bawah tanah seperti yang terdapat di Stasiun Kota.

"(JPO) yang bawah tanah juga kita lagi siapkan, belum ada aturan. Kita siapkan boleh dia bayar ke kita termasuk sistem ducting, termasuk toko-toko kayak PIM, Grand Indonesia mereka harus bayar kita. Kita sudah siapkan sekarang," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (26/9/2016).

Selain menyiapkan JPO bawah tanah, Pemprov DKI juga sedang menyiapkan JPO dan trotoar yang ramah bagi pejalan kaki dan disabilitas.

"Nanti beberapa (JPO dan halte) kita mau pasang lift, eskalator agak panjang tergantung posisi. Makanya, saya serahkan ke Transjakarta," ujar Ahok.

Transjakarta, kata Ahok, diminta membuat trotoar yang nyambung dengan halte Transjakarta.

"Banyak sekali Transjakarta begitu turun dari halte itu enggak ada trotoar. Sekarang Dirut (TJ) baru ini kerjanya mulai cepat, cuma kadang emang administrasi itu susah banget. Kita butuh waktu memang," tutur Ahok.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya