Pemerintah Buatkan Rusun untuk Relokasi Korban Bencana Garut

Pembangunan rusun dan sistem relokasi akan dilaksanakan setelah masa tanggap darurat selesai.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 28 Sep 2016, 06:40 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2016, 06:40 WIB
Banjir Bandang Garut
Agar tetap bersekolah, para pelajar terpaksa harus belajar di dalam tenda-tenda darurat.

Liputan6.com, Jakarta - Proses evakuasi dan pencarian korban banjir bandang Garut, Jawa Barat, terus dilakukan. Pemerintah pun menyiapkan skema relokasi warga yang rumahnya hancur diterpa banjir dan longsor.

Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan, pemerintah akan berkoordinasi dengan Bupati Garut dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat soal rencana relokasi ini. Sebab mereka menilai tidak mungkin membangun kembali rumah warga yang berada di pinggir kali.

"Pemerintah pusat bisa membangunkan rumah. Kemarin yang sudah ditawarkan oleh Menteri PU adalah pembangunan dua tower rusun dengan tambah rusun yang sudah jadi di daerah Bayongbong. Itu cukuplah untuk merelokasi warga yang rumahnya rusak dan tidak mungkin dibangun lagi di sana," jelas Teten di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 27 September 2016.

Pembangunan rusun dan sistem relokasi akan dilaksanakan setelah masa tanggap darurat banjir bandang Garut selesai.

"Pak Presiden minta dibicarakan kembali apakah rusun sudah tepat jangan sampai nanti rusun ini tidak dihuni. Jadi memang saya sudah bicara dengan Pak menteri PU dan bupati agar dibicarakan dengan warga," Teten menambahkan.

Teten mengatakan, pertimbangan pemerintah adalah yang paling penting kehidupan ekonomi masyarakat tidak hilang setelah relokasi dilakukan. Sebab, hal ini sering terlupakan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya