Liputan6.com, Jakarta - Masa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berunjuk rasa di berbagai lokasi di Jakarta. Lokasi pertama yang didatangi adalah Balai Kota Jakarta.
Ribuan buruh yang mengendarai sepeda motor tiba di Balai Kota sekitar pukul 09.35 WIB. Mereka memilih tidak lama menyampaikan aspirasi di depan Balai Kota.
Baca Juga
"Massa aksi tidak perlu turun dari motor. Kita hanya 15 menit di sini," kata orator di mobil komando di depan Balai Kota Jakarta, Kamis (29/9/2016).
Advertisement
Kedatangan mereka bersamaan dengan tibanya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Balai Kota.
Ahok baru saja meresmikan Pasar Nangka Bungur, Kemayoran, Jakarta. Kesempatan itu dimanfaatkan buruh untuk menyapa langsung Ahok dari depan Balai Kota.
"Selamat pagi, Mister Ahok. Kami dari buruh DKI Jakarta menuntut kenaikan upah minimum Rp 650 ribu," ujar para buruh.
Sapaan itu direspons sekejap oleh Ahok. Mantan Bupati Belitung Timur itu masih melayani warga berfoto di depan Pendopo Balai Kota. Ahok sempat melambaikan tangan ke arah buruh.
Dalam orasinya, para buruh meminta Ahok mencopot Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Priyono. Buruh menilai, Priyono telah melahirkan aturan yang tidak pro rakyat.
"Kami minta Kepala Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta, Priyono, dicopot dari jabatannya. Karena ada beberapa KHL (kebutuhan hidup layak) yang dihilangkan," kata orator itu menggunakan pengeras suara.
Jika tuntutan mereka tidak diindahkan, buruh akan menggelar aksi yang lebih besar.
"Tanggal 6 Oktober nanti kami akan lumpuhkan sektor industri," teriak orator itu.
Ratusan petugas polisi bersiaga di depan Balai Kota Jakarta. Petugas lalu lintas juga sibuk menata arus lalu lintas di depan Balai Kota.
Banyaknya buruh yang hadir membuat sebagian besar badan jalan tertutup oleh massa aksi. Kendaraan hanya bisa melalui lajur paling kanan untuk bisa melintas di Jalan Medan Merdeka Selatan.