TNI: Belum Tentu Prajurit Pengikut Dimas Kanjeng Terlibat Pidana

Bisa saja, anggota TNI yang masih dalam daftar pengikut tidak benar-benar belajar di padepokan Dimas Kanjeng.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 02 Okt 2016, 22:02 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2016, 22:02 WIB
 Dimas Kanjeng
Ketua Yayasan Dimas Kanjeng menantang dilakukan penggandaan uang di depan Presiden

Liputan6.com, Jakarta - Kasus pembunuhan yang melibatkan Dimas Kanjeng Taat Pribadi mulai meluas ke kasus lainnya. Diduga, ada anggota TNI yang menjadi pengikut di padepokan Dimas Kanjeng, bahkan diduga terlibat kasus pembunuhan.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Sabrar Fadhilah mengatakan, nama-nama anggota TNI yang beredar sedang dalam proses pemeriksaan. Nama itu pun muncul karena adanya pemeriksaan awal terkait kasus pembunuhan Dimas Kanjeng.

"Saya kira sebaiknya kita mengedepankan praduga tak bersalah karena bisa saja pengikutnya kan banyak di padepokan ini kan ribuan," kata Fadhilah di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (2/10/2016).

Sebelum menjatuhkan sanksi, pemeriksaan mendalam harus dilakukan terlebih dahulu. Bisa saja, mereka yang masih dalam daftar pengikut tidak benar-benar belajar di padepokan Dimas Kanjeng.

"Mungkin hanya sekadar ikut mengaji, ada yang mungkin karena partisipasi melihat ada pembangunan masjid dia ikut berpartisipasi kemudian ada namanya, atau yang lebih jauh lagi memang dia ikut, dia percaya, bahkan dia terlibat dengan tindakan pidana yang dilakukan," lanjut dia.

Untuk memastikan semua itu, Fadhilah meminta masyarakat bersabar dan memberikan waktu kepada TNI untuk bekerja. Sehingga penyelidikan bisa menghasilkan terbaik.

"Akan ditindaklanjuti untuk pemeriksaan lebih jauh terhadap orang-orang yang nama-namanya tersiar. Saya khawatir juga karena namanya tersiar di media sosial belum tentu kebenarannya bisa saja ada bisa saja tidak benar sama-sama bisa dan seterusnya," pungkas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya