Liputan6.com, Jakarta - Mutmaimah (28) alias Iin, diduga membunuh dan memutilasi anaknya sendiri yang berusia 1 tahun. Keluarga menduga, istri anggota provost Polda Metro Jaya itu depresi berat.
Pihak keluarga Iin mengatakan, ada masalah keluarga antara Iin dan suaminya, Aipda Denny Siregar. Kakak laki-laki Iin, Muhammad Wahidin (35) mengatakan pemberitaan di media massa sangat menyudutkan adiknya.
Seolah-olah, adiknya mengalami kelainan mental dan pernah mengancam suaminya. Wahid, demikian dia disapa tak mau lagi pemberitaan soal adiknya dipelintir.
Advertisement
"Saya yang membawa adik saya dari TKP, dari masih tak pakai baju dan mayat Arjuna masih tergeletak di lantai, sampai siang tadi," terang Wahid di rumahnya, Jakarta, Selasa (4/10/2016).
Wahid kesal, ia tak terima jika adiknya disebut pembunuh. Namun, keluarga tak menampik fakta-fakta yang ada mengarah pada adiknya memutilasi anaknya sendiri.
"Kita nggak mau ngomong soalnya, karena kita berduka, tapi karena saya lihat di tivi udah kelewatan. Ya sudah, kalau mau basah, ya mandi sekalian," terang Wahid.
Wahid menyebutkan, Iin tak pernah mengancam suaminya, Aipda Denny Siregar. Malahan cekcok yang mereka alami jauh dari kekerasan. Adiknya juga tidak pernah menjadi korban kekerasan.
"Denny nggak pernah mukul, sebab dia tahu hukum. Tapi, adik saya sering tekanan batin, pernah ribut di depan rumah sini, sampai semua tetangga keluar. Ributnya mulut aja," kata Wahid.
Wahid mengatakan, Iin pernah berkeluh kesah kepadanya sebelum peristiwa mutilasi. Iin mengadu merasa tertekan dengan sikap sang suami.
"Iin pernah nelepon saya, dia mengaku tertekan dan nggak sanggup. Tapi dia nggak cerita secara jelas," kata dia.
Dia menuturkan, sudah lima tahun belakangan ini adiknya depresi. Bahkan, pernah dibawa berobat karena depresi berat. Depresi dimulai sejak ia putus hubungan dengan Denny saat masih menjalin kasih.
"Pas dia nggak pacaran lagi sama Denny, dia jadi depresi. Sampai harus dibawa berobat ke Jawa Tengah selama empat bulan," terang Wahid.
Setelah kembali dari Jawa Tengah, Iin mulai tenang. Tapi, ia kembali mengalami depresi karena Denny kembali hadir dalam hidup adiknya.
Wahid mengatakan, adiknya itu kembali ditinggal Denny dan menikah dengan seorang petugas keamanan. Pernikahan hanya berlangsung satu bulan. Iin kemudian menikah dengan Denny.
Ibu Iin, Komala (60), menyebut anak perempuannya mabuk kepayang pada Denny. Apalagi, selama bertahun-tahun tinggal dengan Denny dan satu atap dengan Komala.
"Dia nurut, pas nyari kontrakan aja. Iin bilang dia nurut mau dibawa ke mana aja. Padahal kami udah bilang, nggak usah ngontrak, tinggal di sini aja," terang Komala.
Mutmainah atau Iin diduga memutilasi anak kandungnya yang berusia 1 tahun dan melukai anak pertamanya di rumah kontrakannya di Gang Jaya, Cengkareng, Jakarta Barat pada Minggu 2 Oktober 2016 sekitar pukul 21.00 WIB.
Iin menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Kondisi kejiwaan Iin masih belum stabil. Dari keterangan sementara dari polisi, Iin mendengar ada bisikan-bisikan kepadanya.