Liputan6.com, Jakarta - Bisnis eCommerce atau usaha perdagangan berbasis online di Indonesia, mengalami pertumbuhan sangat signifikan. Paling tidak hingga saat ini total jumlah pelaku eCommerce di Indonesia mencapai 26,2 juta. Dalam kurun waktu 10 tahun, jumlah eCommerce di Indonesia bahkan meningkat sekitar 17 persen. Data ini merujuk Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan Sensus Ekonomi 2016.
Pasar online Indonesia diyakini akan semakin kuat, seiring dengan pertumbuhan pengguna internet, termasuk pemakaian smartphone atau ponsel cerdas. Salah satu industri yang akan mencicipi peluang manis di pasar online adalah eCommerce.
Berdasarkan hasil riset Google dan Temasek bertajuk "e-conomy SEA: Unlocking the $200 billion opportuniy in Southeast Asia", pasar online Indonesia siap meledak dengan nilai mencapai US$ 81 miliar pada 2025 dengan pertumbuhan tahunan sebesar 26 persen. Dari total tersebut, 57 persen atau US$ 46 miliar di antaranya berasal dari eCommerce.
Indonesia diperkirakan mencapai 52 persen dari total pasar eCommerce di Asia Tenggara pada 2025, naik dari 31 persen pada 2015. Pertumbuhan ini didorong oleh populasi kelas menengah yang makin besar, peningkatan akses internet, serta pertumbuhan kota Tier 2 dan 3 yang memiliki akses terbatas ke ritel. Indonesia, per tahun lalu, memiliki 92 juta pengguna internet dan jumlahnya diprediksi menjadi 215 juta pada 2020.
Advertisement
Baca Juga
Belanja online melalui smartphone pun kini menjadi aktivitas lumrah di Indonesia. Karena itu, berbagai marketplace mulai menghadirkan mobile platform yang mendukung bisnisnya. Satu di antaranya Shopee, mobile marketplace asal Singapura yang digadang-gadang sebagai penguasa pasar Asia Tenggara.
Kurang dari setahun sejak peluncurannya, Shopee telah memasuki tujuh pasar di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Taiwan.
Fokus pada pasar Asia Tenggara, Shopee menilai potensi bisnis di wilayah yang dianggapnya sebagai home market itu masih bakal tumbuh. Bahkan, CEO Shopee Chris Feng menyebut pertumbuhan bisnisnya telah meningkat secara signifikan di tujuh negara tersebut.
Hingga Agustus, Shopee telah diunduh sebanyak 20 juta kali di seluruh Asia Tenggara. Dari angka tersebut, Indonesia berkontribusi sebesar 40 persen (5 juta unduhan).
"Indonesia merupakan pasar dengan pertumbuhan paling cepat. Pertumbuhan di Indonesia jauh lebih besar dibanding negara lainnya. Kami yakin Indonesia akan jadi pasar terbesar," ucap Chris Feng saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, belum lama ini.
Pernyataan Chris Feng ini bukan tanpa dasar. Melainkan, berdasarkan hasil observasi langsung sejak memasuki pasar eCommerce di Asia Tenggara, Desember tahun lalu
"Indonesia memiliki potensi besar dibandingkan negara lainnya di Asia Tenggara. Indonesia memiliki populasi terbesar dengan kelas menengah yang terus tumbuh disertai dengan penetrasi smartphone yang besar. Karenanya kami memandang Indonesia sebagai pasar terbesar," ujar Chris Feng.
Lalu, bagaimana ambisi Shopee bersaing di Industri eCommerce Indonesia? Simak selengkapnya wawancara khusus Liputan6.com dengan CEO Shopee Chris Feng berikut ini. (Agustin Setyo Wardan/Andina Librianty)