Terlampau Kuat, Gedung Tua Panin Bintaro Belum Bisa Dirobohkan

Empat hari sudah usaha merobohkan gedung tua Bank Panin di Sektor 7 Bintaro belum membuahkan hasil.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 17 Okt 2016, 18:11 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2016, 18:11 WIB
Pramitha Tristiawati/Liputan6.com
Gedung Bank Panin di Bintaro belum dirobohkan (Pramitha Tristiawati/Liputan6.com)

Liputan6.com, Tangerang Selatan - Empat hari sudah usaha merobohkan gedung tua Bank Panin di Sektor 7 Bintaro Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dilakukan. Namun hingga kini usaha tersebut belum juga membuahkan hasil.

Di luar dugaan, gedung tua tersebut ternyata memiliki struktur bangunan yang sangat kuat. Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) serta Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKBP) daerah setempat pun memberikan rekomendasi terhadap Panin Grup.

Adang Sura‎hman, anggota TABG Kota Tangsel mengatakan, kegiatan pembongkaran tahap pertama sudah dilaksanakan selama 31,5 jam selama dua hari akhir pekan kemarin. Pihak kontraktor pelaksana perobohan telah meletakkan karung pasir seberat 180 ton di lantai 18.

"Bangunan tersebut luar biasa, lebih kuat dari biasanya, jadi sulit dirobohkan‎. Balok prategang telah melengkung 7 centimeter," kata dia di Tengerang, Senin (17/10/2016).

Menurut Adang, hasil rapat koordinasi disimpulkan akan ditambah lagi beban kantong pasir di puncak gedung.‎ Metode pembebanan sampai tingkat konservatif diperkirakan butuh waktu paling cepat selama sepekan.

‎Adang memaparkan, dari gambar perencanaan pertama diperoleh data, untuk merobohkan bangunan yang didirikan pada 1990 itu diperlukan beban seberat 2,5 hingga 2,8 ton per meter kubik. Jumlah itu setara dengan 355 hingga 400 ton beban kantong pasir.

Angka di atas, lanjutnya, sangat fantastis karena‎ beban gedung perkantoran pada umumnya hanya dikisaran 250 kilogram per meter kubik. Jika ditambah beban lain, tak akan lebih dari 500 kilogram per meter kubik.

"Dengan penggunaan angka keamanan yang umum, beban 1 ton per meter kubik atau setara 150 ton beban seharusnya sudah bisa merobohkan bangunan," jelas Adang.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya