Liputan6.com, Jakarta - Polisi di Cikokol, Tangerang, diserang oleh seorang pria yang diduga simpatisan kelompok radikal ISIS. Penyerangan tersebut membuat Polda Metro Jaya langsung bersiaga dan memperketat pengamanannya.
Dua pintu masuk kendaraan mapolda dijaga beberapa petugas. Tiga polisi di antaranya menenteng senjata laras panjang.
Begitu pula dengan jalur masuk untuk pejalan kaki. Berbeda dari biasanya, setiap orang yang lalu lalang, baik masuk atau keluar diperiksa oleh petugas.
Advertisement
Dua polisi menenteng senjata laras panjang. Mata mereka meneliti barang setiap orang yang masuk.
"Ada apaan sih, tumben? Ada serangan lagi yak?" tanya seorang pria 35 tahunan dengan akrab pada salah satu petugas yang memeriksa tas dan barang bawaannya.
"Sudah protap, Bang, ada yang diserang di Tangerang," jawab petugas.
Sebelumnya, SA menyerang sejumlah anggota polisi dengan senjata tajam di Kawasan Pendidikan Cikokol, tepatnya di depan SMA Yuppentek, Kota Tangerang.
Satu dari tiga anggota polisi yang jadi korban penyerangan adalah Kapolsek Tangerang Kompol Effendi. Dia harus dilarikan ke RS Siloam Tangerang akibat kejadian ini.
Sementara dua polisi lainnya merupakan anggota satuan lalu lintas Polres Metro Tangerang yang sehari-hari mengatur arus lalu lintas di kawasan tersebut. Mereka adalah Iptu Bambang dan Iptu Heru. Dari TKP, polisi mengamankan barang bukti yang diduga milik SA seperti tas dan senjata tajam.
SA kemudian dinyatakan meninggal dunia karena kehabisan darah akibat ditembak polisi.