Makam Penyerang Polisi di Tangerang Tanpa Nisan dan Nama

Berikut ini kesaksian warga tentang pemakaman Sultan Aziansyah, penyerang polisi di Tangerang.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 21 Okt 2016, 19:13 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2016, 19:13 WIB
20161021-makam-tangerang-penyerang polisi
Makam Sultan Aziansyah di TPU Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Gundukan tanah di TPU Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang tersebut masih berwarna merah. Tak ada rerumputan atau tanaman lain yang menghiasi.

Hanya ada dua potong bambu yang menandai makam tersebut. Tanpa nama, tanggal lahir dan meninggal.

Itulah kondisi makam Sultan Aziansyah, pelaku penyerangan tiga anggota Polres Metro Tangerang, Kamis 20 Oktober 2016.

Tak jauh dari makam Sultan, terdapat peti cokelat yang diduga peti jenazah Sultan saat dibawa dari rumah sakit ke pemakaman.

Pria 22 tahun tersebut dimakamkan Jumat (21/10/2016). Pukul 03.00 WIB, pemakaman tersebut dilangsungkan.

Salah seorang warga yang tinggal tak jauh di lokasi pemakaman, Mang Ri'an mengatakan banyak mobil yang mendatangi TPU tersebut. "Iya ada yang dimakamin, tapi bukan orang sini," kata dia.

Ri'an mengaku melihat banyak orang yang mayoritas lelaki menggotong sebuah peti mati kayu ke sebuah liang lahat di sudut pemakaman. Dia tidak pernah melihat orang-orang tersebut sebelumnya.

"Orang jauh, soalnya pakai peti," ujar Ri'an.

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Iriawan mengatakan jenazah Sultan telah dibawa oleh keluarga untuk segera dimakamkan pada Kamis malam. Menurut dia, dari pengakuan keluarga, jenazah Sultan akan dimakamkan dekat rumah keluarga.

"Ya, jenazahnya sudah dibawa dan dimakamkan, kabarnya di sekitar rumah saja," ujar pria yang akrab disapa Iwan tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya