Liputan6.com, Jakarta - Massa buruh yang menuntut kenaikan UMP meluber hingga kawasan Wisma Slipi. Akibatnya jalan Letjen S Parman arah Slipi, Jakarta Barat, atau sebaliknya menjadi lumpuh.
"Enggak bisa gerak kemanapun, mereka berhentiin motornya di tengah jalan," kata pengguna jalan, Saiful, yang terjebak dalam kerumunan massa di Jakarta, Senin (24/10/2016).
Massa buruh ini kembali turun ke jalan menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta 2017. Mereka menginginkan UMP yang awalnya Rp 3,1 juta naik menjadi Rp 3,8 juta.
Advertisement
Unjuk rasa hari ini merupakan unjuk rasa lanjutan dari aksi mereka pada Rabu 19 Oktober 2016. Sebab pada unjuk rasa itu mereka belum mendapatkan kepastian dari hasil Rapat penetapan UMP DKI Jakarta 2017, yang digelar bersamaan dengan unjuk rasa mereka di depan kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta.
Sementara itu Dewan Pengupahan DKI Jakarta akan kembali menggelar rapat penetapan UMP DKI Jakarta 2017 untuk menentukan besaran UMP DKI Jakarta 2017. Massa buruh dikabarkan akan melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Kantor DPRD DKI Jakarta, sebelum menuju depan Kantor Disnakertrans DKI Jakarta.
"Kami udah dari sekitar jam 10.00 WIB depan Balai Kota, Kantor DPRD, terus Dinas," ujar Koordinator Lapangan (Korlap) Andi Nur Yahya saat dihubungi.
Dia mengklaim pada unjuk rasa kali ini diikuti oleh ribuan buruh. "Update kemarin 2 ribuan (buruh)," kata dia.