JK: Kejahatan Korupsi Lebih Kuno dari Pelacuran

JK menuturkan, kejahatan korupsi di Indonesia menjadi sejarah panjang berdirinya negeri ini.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 25 Okt 2016, 14:11 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2016, 14:11 WIB
Wapres Jusuf Kalla Minta Maaf Pada Warga Bone
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan kata sambutan saat silaturahmi ke Bone , Makassar, Sabtu (6/5/2015). JK meminta maaf karena kesibukannya ia baru sempat datang ke Bone. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menyatakan, kejahatan korupsi lebih dulu ada jika dibandingkan dengan kejahatan prostitusi. Oleh karena itu, menurut dia, perlu kesadaran dari semua kalangan untuk memberantas korupsi.

"Sekiranya pelacuran itu profesi tertua di dunia, maka korupsi adalah kejahatan paling kuno. Artinya korupsi lebih dulu ada sebelum pelacuran. Jadi itulah perumpamaannya," kata JK saat membuka seminar Anti-Corruption Summit (ACS) 2016 bertajuk 'Konsolidasi Gerakan Antikorupsi Berbasis Akademisi dan Kampus' di Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Selasa (25/10/2016).

Sama dengan memberantas kejahatan pelacuran, kata JK, tidak mudah memberantas budaya dan kejahatan korupsi. Hal tersebut menurut dia, tidak hanya terjadi di Indonesia.

"Suatu kejahatan korupsi tindakannya tidak mudah sama halnya pelacuran. Korupsi bisa merusak bangsa," jelas JK.

JK menuturkan, kejahatan korupsi di Indonesia menjadi sejarah panjang berdirinya negeri ini. Bahkan, lanjut dia, sudah ada lembaga khusus untuk menangani kejahatan korupsi usai kemerdekaan.

"Korupsi juga sejarah yang panjang sejak tahun 50-an. Ada Komisi Pak Hatta dan komisi macam-macam untuk memberantas kejahatan korupsi waktu itu hingga era sampai pada zaman KPK yang luar biasa," ujar JK.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya