Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yakin, demo organisasi masyarakat (ormas) pada Jumat 4 November 2016 berjalan lancar dan tidak anarkis. Sebab, massa yang berdemo telah lapor kepada polisi.
"Saya percaya mereka sudah laporan ke polisi. FPI dan buruh dan segala macam ormas tak akan melakukan itu (anarkis) karena sudah laporan baik-baik. Tapi kalau ada yang masuk untuk ribut, itu mungkin ada dari luar, mungkin juga dari dalam," kata Ryamizard di pameran pertahanan internasional Indo Defence 2016, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Utara, Rabu (2/11/2016).
Dia mengatakan, polisi dan TNI sudah siaga untuk mengamankan aksi unjuk rasa tersebut. Namun, bila ditemukan aksi anarkis aparat keamanan siap menindak tegas.
Advertisement
"Prosedurnya ya sudah ada di polisi tentara kalau terjadi (anarkis). Kelompok itu adalah musuh negara karena mau merusak, mau ribut. Demo ini kan sudah ada tuntutan satu, mau minta apa menyarankan apa, silakan aja, demokrasi," kata Ryamizard.
Dia menjelaskan, demo adalah hak setiap warga negara. Namun demikian, tidak anarkis dan merusak.
"Masalah demokrasi, namanya unjuk rasa, perasaannya ditunjukkan, terima dong gak ada masalah. Yang tak boleh adalah anarkis, yang harusnya baik, menjadi tak baik, merusak tanaman dan lain-lain," tutur Ryamizard.