Kisah Pria Tua Penjaja Gading Gajah di Demo 4 November

Pria yang enggan menyebutkan namanya tersebut mengklaim apa yang ia jual asli.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 06 Nov 2016, 04:12 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2016, 04:12 WIB
Taufiqurrohman/Liputan6.com
Pria tua penjaja gading gajah di demo 4 November (Taufiqurrohman/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ada kisah unik terjadi saat demonstrasi damai ribuan massa dari organisasi masyarakat Islam di depan Istana, Jakarta 4 November kemarin.

Di balik sesaknya kumpulan orang, ada pria tua asal Jambi mencoba mencari rezeki dengan berjualan. Namun, apa yang ia jual tak biasa bahkan mungkin dilarang di Indonesia, yakni menjual potongan gading gajah, taring dan bulu dari harimau sumatera.

Pria yang enggan menyebutkan namanya tersebut mengklaim apa yang ia jual asli.

"Asli ini, dari hutan Jambi Macan Sumatera. Coba aja pegang sendiri," kata dia kepada Liputan6.com di seberang Istana Negara, Jakarta, Jumat 4 November 2016. 

Ia mengaku tidak takut ditangkap, karena menurut dia tidak menjual gading gajah, taring dan kulit harimau Sumatera yang ia bawa. Ia hanya menjual batu cincin yang juga dibawa dari Pulau Sumatera.

"Kalo gading sama macan ini gak saya jual, kalau ada yang mau kasih saya ongkos pulang saja. untuk gading dan taring harganya Rp 300 ribu, untuk kulit bulu macan Rp 200 ribu. Itu ganti uang bensin, bukan ngejual makanya saya enggak takut ditangkep," ujar dia.

Ia mengatakan, gading gajah serta taring dan kulit harimau Sumatera itu ia dapatkan dari Suku Anak Dalam Jambi.

"Ini dari Suku Anak Dalam, ngambilnya pas hewannya sudah mati, ada juga yang diburu tapi sedikit," ia mengakhiri.

Pria tua tersebut menjajakan barang dagangannya dengan sebuah karung. Tak sedikit massa aksi yang bertanya apa yang dia jajakan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya