Menteri Agama Bicara soal Demo 4 November yang Berakhir Ricuh

Demo 4 November 2016 di sekitar depan Istana Merdeka dan Monas berakhir ricuh. Kericuhan terjadi selepas Magrib.

oleh Oscar Ferri diperbarui 06 Nov 2016, 08:34 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2016, 08:34 WIB
Presiden Joko Widodo Umumkan Biaya Ibadah Haji 2015 Turun
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Demo 4 November 2016 kemarin berakhir ricuh. Meski aksi ratusan ribu orang itu awalnya berjalan damai, selepas Maghrib, mulai terjadi gesekan antar para pengunjuk rasa dan aparat keamanan sehingga berakhir dengan bentrokan.

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin, menyayangkan demonstrasi bertajuk 'Aksi Damai Bela Islam' tersebut. "‎Memang kita sayangkan, menjelang Isya, terjadi insiden kerusuhan," ujar Lukman di sela acara Gerak Jalan Kerukunan Beragama di arena Car Free Day, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (6/11/2016).

Politikus PPP itu mengatakan, dari awal sejatinya aksi berjalan damai. Para tokoh, ulama, dan ustad yang mengagas aksi tersebut juga berniat menggelar aksi damai.

"Jadi mereka ingin sampaikan aspirasi dengan cara damai sesuai ketentuan konstitusi, karena unjuk rasa juga bagian ekspresi setiap warga negara yang memiliki hak di sebuah negara demokratis," ucapnya.

Lukman pun berharap, masyarakat yang hendak menyampaikan aspirasi dengan cara serupa, ke depannya bisa melakukan secara damai. Terutama sesuai ketentuan undang-undang, bahwa batas kegiatan aksi harus sudah berhenti pukul 18.00 WIB.

"Mudah-mudahan aksi damai dan demo bisa dilakukan seperti sampai dengan jam 6 sore. Ke depan setiap aksi yang dilakukan bisa mengikuti ketentuan yang ada, misalnya jam 6 sore harus sudah mengakhiri unjuk rasa," kata Lukman Hakim.

Demo 4 November 2016 di sekitar depan Istana Merdeka dan Monas berakhir ricuh. Kericuhan terjadi selepas Magrib.

Sedikitnya 160 orang demonstran dan 87 personel dari TNI-Polri mengalami luka akibat kejadian itu. Mereka sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.

Setidaknya polisi menangkap 10 demonstran yang diduga menjadi provokator.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya