Polri Antisipasi Tiga Gangguan Keamanan di Sidang Umum Interpol

Sementara untuk gangguan keamanan lokal, Wayan mengungkapkan muncul dari isu pro kontra soal reklamasi kawasan teluk Benoa.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 06 Nov 2016, 13:57 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2016, 13:57 WIB
Sidang Umum Interpol di Bali
Sidang Umum Interpol di Bali, Minggu (6/11/2016). (Hanz Jimenez Salim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Nusa Dua - Sejumlah gangguan keamanan diantisipasi oleh Polri terkait penyelenggaraan Sidang Umum Interpol di Bali. Kabag Binops Biro Ops Polda Bali AKBP Ni Wayan Sri mengatakan gangguan keamanan yang telah dipetakan di antaranya yang bersifat internasional, nasional, dan lokal.

"Kerawanan internasional misalnya ancaman terorisme oleh kelompok ISIS dan penganutnya, pro dan kontra kedatangan delegasi Israel, dan beberapa konflik dan ketegangan yang terjadi antarnegara. Untuk ini kami sudah setting keamanannya bahkan soal sisi tempat duduk," kata Wayan Sri di Nusa Dua Convention Center, Bali, Minggu (6/11/2016).

Ia menuturkan, gangguan keamanan internasional yang mesti diantisipasi adalah ketegangan antara sejumlah negara. Sebab, delegasi sejumlah negara yang masih berseteru juga turut hadir di Sidang Umum Interpol ini. Oleh karenanya, sambung Wayan, perlu pengaturan kedatangan hingga tempat duduk para delegasi yang negaranya masih mengalami ketegangan.

"Sementara isu nasional misalnya soal pro dan kontra beberapa kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo, adanya gerakan separatisme seperti Organisasi Papua Merdeka, teror dari kelompok radikal seperti Santoso karena Bali punya pengalaman pahit (jadi serangan teror) juga kita antisipasi," terang Wayan.

Sementara untuk gangguan keamanan lokal, Wayan mengungkapkan muncul dari isu pro kontra soal reklamasi kawasan teluk Benoa.

"Juga gerakan kelompok-kelompok lokal yang membawa isu-isu tertentu seperti LSM yang bergerak di sektor lingkungan dan HAM serta organisasi buruh," ucap Wayan.

"Kami juga mengantisipasi adanya sabotase terhadap pelaksanaan sidang baik alat komunikasi, ketersediaan listrik, dan kesehatan makanan," tandas Wayan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya