Siasati keterbatasan E-Warung, Menko Puan Gandeng Toko Kelontong

Puan mengakui keberadaan E-warung saat ini masih belum terlalu banyak, sehingga masih sulit dijangkau masyarakat.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 08 Nov 2016, 19:05 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2016, 19:05 WIB
20161108-Menko PMK Rakor Perpres Penyaluran Bansos-Jakarta
Menko PMK Puan Maharani Pimpin Rakor di Kantor Kemenko PMK

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah segera memberlakukan integrasi 2 'Kartu Sakti', yaitu Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Sehat ke dalam Kartu Keluarga Sejahtera pada Januari 2017 mendatang.   

Salah satu program yang saat ini tengah dilaksanakan pemerintah melalui Kementerian Sosial yaitu Program Keluarga Harapan (PKH). Melalui program ini, KKS nantinya juga dapat digunakan untuk membeli kebutuhan pokok melalui E-Warung.

"Ada 92 E-warung di berbagai tempat. Kita lihat monitoring, apa mereka bisa menyediakan logistik sesuai dengan apa yang kami harapkan atau tidak dalam pemberian Bansos nontunai ini," ujar Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani usai rapat koordinasi tingkat menteri di kantornya, Selasa (8/11/2016).

Puan mengakui keberadaan E-warung saat ini masih belum terlalu banyak, sehingga masih sulit dijangkau masyarakat. Karena itu, pihaknya juga akan mengajak para pelaku usaha kecil seperti penjualan keliling, toko kelontong dan kios masyarakat untuk ikut serta dalam program E-Warung.

"Ke depan tidak hanya E-warung, namun partisipasi masyarakat yang punya kios, warung biasa, mbok bakul, toko klintong akan kita minta untuk partisipasi bansos non tunai ini," kata dia.

Puan menjelaskan, kurangnya jumlah E-warung dikarenakan jumlah penerima PKH bertambah dari 3,5 juta ke 6 juta jiwa.

"Penerima sesuai dengan data penerima yang tervalidasi dan terverifikasi. Karenanya dilihat dengan akurat apakah mereka masih layak mendapat bantuan atau tidak," Puan menandaskan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya