Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi pengarahan pada Munas VII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Berbagai permasalahan yang tengah dihadapi Indonesia juga disampaikan kepada para peserta munas.
Sebelum memberikan pengarahan, Jokowi mendapat suguhan tayangan yang disiapkan panitia. Tayangan ini berkaitan dengan gerakan yang sedang digaungkan LDII, yakni #gerakanmenghormatiguru.
Baca Juga
Rupanya, gerakan tersebut menyita perhatian Jokowi. Dia ingat bagaimana penghormatan kepada guru saat ini sudah mulai luntur.
Advertisement
"Saya setuju tadi dengan yang disampaikan bapak KH Abdullah Syam, bapak ketua umum mengenai Gerakan Menghormati Guru. Saya setuju sekali ini bentuk kembali ke karakter kita, karakter bangsa kita," ujar Jokowi di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (9/11/2016).
Jokowi mencontohkan negara dengan perkembangan teknologi pesat seperti Jepang dan Korea Selatan. Namun, kedua negara itu masih memegang teguh nilai-nilai luhur, terutama budi pekerti. Indonesia juga punya budaya seperti ini, tapi perlahan luntur.
"Kita dulu juga punya. Tahun 70-an dengan yang lebih senior pasti nunduk, kalau lewat pasti begini. Kenapa itu?" tanya Jokowi, sambil menunduk tanda hormat.
Jokowi pun teringat semasa di bangku SD. Anak-anak sudah sibuk berbaris di depan sekolah, meski guru masih jauh dari sekolah. Siswa berebut bersalaman dan ingin membantu guru meletakkan sepeda yang ditunggangi.
"Inilah, kita kehilangan karakter itu. Padahal namanya Jepang, negara dengan teknologi kemajuan sangat tinggi, masih memegang itu," kata dia.
Melihat gerakan yang baik ini, Jokowi akan berbicara dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Dia ingin langkah LDII ini menjadi gerakan nasional.
"Saya nanti akan bisikan kepada Mendikbud, ini akan jadi gerakan nasional kita. Kalau enggak kita akan lupa hal-hal yang sangat mendasar, karakter bangsa kita," pungkas Jokowi.