Jalan Ambles Diterjang Banjir, Warga Desa di Cianjur Terisolasi

Menurut dia, amblesnya jalan membuat aktivitas warga di enam kampung Desa Batulawang terhambat, terutama bagi petani.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 10 Nov 2016, 22:51 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2016, 22:51 WIB

Liputan6.com, Bogor - Ribuan warga Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terisolasi akibat jalan Puncak II terputus setelah diterjang air bah, Rabu malam kemarin.

Longsor yang terjadi tepat di Kampung Sindanglaka, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, membuat badan jalan ambles, sehingga semua jenis kendaraan tidak bisa melintas sama sekali.

Endang Sahrir (65), tokoh masyarakat setempat mengatakan, jalan alternatif yang menghubungkan Kabupaten Bogor dengan Cianjur itu ambles tepat berada di atas Kali Sindanglaka.

"Karena tidak bisa menampung air yang begitu banyak membuat dinding jembatan tergerus kemudian ambrol," ujar Endang, Kamis (10/11/2016).

Menurut dia, amblesnya jalan membuat aktivitas warga di enam kampung Desa Batulawang terhambat, terutama bagi petani. Karena kendaraan yang biasa membawa hasil pertanian tidak bisa melintas.

"Nggak ada jalan lain yang bisa dilewati kendaraan. Paling harus ganti kendaraan kalau mau ke Cipanas," ujarnya.

Kepala Desa Batulawang Nanang Rohendi mengatakan, akibat putusnya jalan itu, sekitar 2.000 kepala keluarga di enam kampung Desa Batulawang terisolasi. Warga tidak bisa menuju ke arah Cipanas.

Keenam kampung tersebut antara lain Kampung Sindangsari, Pajagan, Panagah, Cipancuh, Arca, dan Kampung Cidaun.

"Ada sekitar 2 ribu kepala keluarga yang tinggal di enam kampung itu," kata dia.

Agar kondisi perekonomian warganya kembali berjalan normal, Nanang berjanji akan membuat jembatan sementara supaya bisa dilalui kendaraan.

"Untuk sementara kami akan pasang jembatan darurat dari kayu. Mudah-mudahan bisa cepat dikerjakan, paling tidak agar bisa dilalui sepeda motor aja dulu," kata dia.

Nanang berharap pemerintah daerah bisa secepatnya membangun jembatan baru mengingat jalan tersebut merupakan jalan alternatif menuju Kabupaten Bogor.

"Termasuk jalur hidup, banyak yang lewat sini. Mudah-mudahan segera direspons Pemkab Cianjur," Nanang menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya