Liputan6.com, Jakarta - Wilayah Canterbury, Selandia Baru diguncang gempa bumi tektonik dengan kekuatan dahsyat. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini terjadi pukul 18.02.56 WIB dengan kekuatan M=7,9. Namun demikian USGS (United States Geological Survey) merilis kekuatan gempa bumi M=7,8 dengan episenter terletak pada 42,76 LS dan 173,08 BT, tepatnya di darat pada jarak 91 km arah timur laut Kota Christchurch pada kedalaman 23 km.
Perbedaan magnitudo antara BMKG dan USGS gempa ini dapat dipahami karena antara BMKG dan USGS menggunakan metoda perhitungan berbeda.
Baca Juga
"Hasil analisis peta tingkat guncangan (shake map) menunjukkan dampak gempa bumi berupa guncangan hebat terjadi pada beberapa kota seperti Cheviot, Domett, Rotherham, Waiau, Culverden, Hawarden, Waipara, Waikari, Amberley, Sefton, Loburn, Ashley, dan Christchurch pada skala intensitas IV-V SIG BMKG (VIII-IX MMI)," ujar Kepala Pusat gempa bumi dan Tsunami BMKG Mochammad Riyadi dalam keterangan yang diterima, Senin (11/14/2016).
Advertisement
Dengan guncangan hebat yang mencapai skala intensitas VIII-IX MMI, diperkirakan dampak gempa itu dapat menimbulkan kerusakan tingkat sedang hingga berat. Laporan sementara saat ini di zona gempa bumi dilaporkan banyak terjadi kerusakan.
"Hasil monitoring gempa bumi susulan hingga pukul 20.00 WIB sudah terjadi 7 kali gempa bumi susulan dengan kekuatan signifikan M 5,0-6,0," ujar dia.
Riyadi menjelaskan gempa bumi Canterbury, New Zealand, yang terjadi saat ini merupakan jenis gempa bumi dangkal dengan mekanisme sumber berupa sesar naik (thrust fault) yang diduga kuat dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng pada jalur Hikurangi Trough, yaitu zona paling selatan dari sistem subduksi Kermadec-Tonga. Di zona ini subduksi Lempeng Pasifik dengan laju 37 mm/tahun menunjam ke arah barat di bawah Lempeng Australia.
"Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) yang berpusat di Hawaii melaporkan bahwa gempa bumi ini telah memicu terjadi tsunami lokal di sekitar pusat gempa bumi, seperti di Kaikoura (1,47 m), Wellington (0,43 m), dan Castlepoint (0,12 m)," terang dia.
Namun demikian, berdasarkan analisis BMKG, tsunami yang terjadi tidak akan berdampak di wilayah Indonesia. Untuk itu kepada warga pesisir pantai di wilayah Indonesia diimbau tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.