Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar sudah menghirup udara bebas. Antasari keluar dari Lapas Klas I Tangerang, pada 10 November 2016, setelah 7 tahun 6 bulan mendekam di penjara.
Meski statusnya masih bebas bersyarat, Antasari tak mau menyia-nyiakan hal ini. Setelah 12 hari meninggalkan penjara, Antasari terbang ke Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 22 November kemarin untuk menemui almamaternya di Universitas Sriwijaya. Antasari berada di Kota Pempek ini selama 2 hari.
Baca Juga
Pada kesempatan ini, Antasari mengungkapkan banyak hal, termasuk kenapa dia dijebloskan ke penjara. Menurut Antasari, dia mengabdikan dirinya untuk negara, hingga menomorduakan keluarga, namun justru negara menyeretnya ke penjara.
"Negara justru memasukkan saya (ke penjara). Yang memimpin negara maksudnya," ujar Antasari, Rabu (23/11/2016), di Palembang.
Saat ditanya siapa pemimpin negara yang dimaksud, Antasari menepis bahwa ucapannya itu menyindir pemimpin negara sebelumnya.
"Loh, kan yang masukin saya negara. Kan jaksa penuntut negara yang masukin saya. Ini jangan dipelintir. Sudah cukuplah, Indonesia sudah kondusif, jangan buat panas," ujar Antasari.
Advertisement
Antasari juga menegaskan akan mengungkap dalang yang memasukkannya ke penjara, dengan menelusuri asal muasal pesan singkat (SMS) ancaman yang menjadikannya sebagai tersangka pembunuhan Nasrudin.
Dalam waktu dekat, Antasari juga akan mengadakan syukuran di rumahnya, yang hanya akan dihadiri oleh kalangan terbatas, yakni teman akrab yang tidak pernah meninggalkannya.
Acara syukuran tersebut untuk memperlihatkan ke masyarakat, siapa saja rekan-rekan Antasari yang tidak meninggalkannya saat dia terpuruk.
"Acara syukuran nanti yang akan saya undang adalah yang dekat saja. Saya akan sombong kepada orang yang pura-pura dekat dengan saya," ujar Antasari Azhar.
Â