Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengungkapkan, kabar akan adanya penunggangan dalam demo 2 Desember mendatang adalah hal yang tidak semestinya disampaikan ke masyarakat. Selain itu, data intelijen tersebut dinilai masih lemah.
Lemahnya data intelijen itu dianggap Fadli dapat memberikan informasi yang tidak akurat. Bahkan, dia menduga bahwa isu makar justru sengaja dihembuskan bukan dari data yang sebenarnya.
"Bisa saja, karena beberapa kali kita melihat informasi data intelijen kita lemah. Dan beberapa kali juga kita antisipasi massa yang dikatakan hanya 30 ribu, ternyata tembus 2 juta orang lebih," ujar Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Advertisement
Informasi yang berbeda antara TNI dan Polri, dianggap dia sebagai bentuk ketidakmatangan aparat penegak hukum dalam menyajikan informasi kepada masyarakat. Ia mengimbau agar aparat tidak mudah terprovokasi terkait isu yang belum jelas kebenarannya.
"Ini kan aparat pemerintah, aparat penegak hukum. Di instansi Polri dan TNI juga harus mematangkan dulu setiap informasi dengan melakukan cek lagi kebenarannya. Jangan mudah terprovokasi atas info yang belum tentu benar," lanjut Fadli.
Karena itu ia mengimbau aparat membantu masyarakat untuk menenangkan suasana dan tidak memberikan informasi yang dapat memanaskan situasi. Informasi yang keliru tersebut justru dapat menimbulkan ketakutan di masyarakat.
"Harusnya hari ini dilakukan kesejukan, jangan justru memberikan pernyataan yang memunculkan kegentingan yang mana informasinya belum tentu benar, termasuk isu makar. Harusnya sekalipun ada isu makar, tidak perlu diungkap. Karena reaksi orang akan beda-beda menanggapinya," pungkas Fadli.