Tim SAR Tambah 25 Penyelam Cari Korban Pesawat Jatuh di Kepri

Para penyelam tersebut juga akan dibekali dengan peralatan canggih yang bisa mendeteksi adanya logam.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 06 Des 2016, 13:54 WIB
Diterbitkan 06 Des 2016, 13:54 WIB
20161204-Pencarian Korban Pesawat Polri, Tim SAR Evakuasi 3 Kantong Mayat-Batam
Anggota kepolisian bersiap turun dari kapal sambil mengangkat kantong jenazah berisi puing-puing dan barang-barang dari jatuhnya pesawat jenis M-28 Skytrcuk milik Polri di Pelabuhan Telaga Punggur, Batam, Kepri, Minggu (4/12). (Rezza HERDIYANTO/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Tim SAR menambah 25 penyelam untuk diterjunkan ke bawah laut mencari pesawat Polri yang jatuh di Kepulauan Riau (Kepri). Penambahan itu karena wilayah pencarian diperluas.

"Hari keempat ini akan ada penambahan personel penyelam, yaitu sekitar 25 orang yang akan berupaya untuk melakukan pencarian dengan memperluas wilayah pencarian di sekitar Pulau Senayang," ucap Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (6/12/2016).

Para penyelam tersebut juga akan dibekali dengan peralatan canggih yang bisa mendeteksi adanya logam di kedalaman 25 sampai 30 meter.

"Para penyelam akan dibantu dengan peralatan yang canggih, seperti misalnya sonar scan yang berfungsi untuk mendeteksi adanya kepingan logam yang ada di dasar laut. Dan kami berharap tentunya operasi pencarian akan lebih cepat, sehingga akan selesai untuk pencarian ini," harap Martinus.

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo telah menurunkan lima sampai enam orang penyelam untuk membantu pencarian korban hilang. Selain penyelam, tim SAR juga menurunkan 15 kapal untuk menyisir lokasi hilangnya pesawat.

Pesawat Polri jatuh pada Sabtu 3 Desember 2016 di perairan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Sebanyak 13 orang menumpangi pesawat jenis Skytruck tersebut, lima di antaranya awak pesawat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya