Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meng-update kekuatan gempa yang mengguncang Pidie Jaya, Aceh, pada pagi tadi pukul 05.03 WIB. BMKG menyatakan, gempa Aceh tersebut berkekuatan 6,5 skala Richter (SR), sebelumnya dinyatakan 6,4 SR.
BMKG menginformasikan, lokasi gempa Aceh Rabu pagi tadi (7/12/2016) berada di 5.25 Lintang Utara dan 96.24 Bujur Timur. Kedalaman gempa tektonik tersebut 15 km. Gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca Juga
Sebelumnya dinyatakan gempa berpusat di 5.19 Lintang Utara (LU)-96.36 Bujur Timur (BT), 18 kilometer Kabupaten Pidie, Aceh, dengan kedalaman 10 kilometer.
Advertisement
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Moch Riyadi menyatakan, hasil analisis peta tingkat guncangan menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan kuat terjadi di daerah Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh pada skala intensitas III SIG-BMKG (VI MMI).
Seluruh wilayah ini diperkirakan berpotensi mengalami dampak gempa bumi berupa kerusakan bangunan. Ini sesuai laporan sementara dari zona gempa bumi bahwa gempa bumi ini memang menimbulkan kerusakan di berbagai tempat.
Riyadi juga mengatakan, jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Berdasarkan peta tataan tektonik Aceh tampak bahwa di zona gempa bumi memang terdapat struktur sesar mendatar. Ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempa bumi Pidie Jaya dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike-slip fault).
"Dugaan kuat sesar aktif yang menjadi pembangkit gempa bumi ini adalah Sesar Samalanga-Sipopok Fault yang jalur sesarnya berarah barat daya-timur laut," kata Riyadi.