Apa Beda DBD dan Malaria?

DBD dan malaria memiliki dampak yang berbeda pada tubuh. Bahkan jenis nyamuk yang menyebarkan kedua penyakit tersebut juga berbeda.

oleh Diyah Naelufar diperbarui 07 Des 2016, 15:40 WIB
Diterbitkan 07 Des 2016, 15:40 WIB
banner DBD dan Malaria
Apa bedanya DBD dan Malaria? (Liputan6.com/Deisy)

Liputan6.com, Jakarta - Nyamuk merupakan hewan yang dapat dengan mudah menyebarkan penyakit. Hanya dengan sekali gigit, penyakit berbahaya bisa masuk dalam tubuh manusia. Penyakit yang ditularkan melalui nyamuk di antaranya adalah DBD (Demam Berdarah Dengue) dan malaria. Kedua penyakit ini sangat berbahaya jika tidak segera ditangani.

DBD dan malaria memiliki gejala dan dampak yang berbeda pada tubuh. Bahkan, jenis nyamuk yang menyebarkan kedua penyakit tersebut juga berbeda. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, sedangkan malaria ditularkan nyamuk Anopheles betina. Nyamuk Aedes Aegypti memiliki bintik putih pada tubuhnya. Nyamuk ini berkembang di air bersih. Berbeda dengan nyamuk Aedes Aegypti, nyamuk Anopheles berkembang lebih menyukai air kotor.

DBD disebabkan virus dengue yang masuk lewat gigitan Aedes Aegypti. Awalnya virus tidak membahayakan karena masih bisa dihambat sistem imun tubuh. Namun, virus ini mampu menggandakan diri sehingga sistem kekebalan tubuh berhasil dikalahkan. Virus pun kemudian menyebar ke seluruh jaringan tubuh.

Sementara malaria yang dibawa nyamuk Anopheles, berupa parasit. Parasit ini juga masuk ke dalam peredaran darah, kemudian menuju ke dalam sel-sel hati, terakhir menyerang sistem tubuh.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya