ISIS Buat Basis di Filipina Selatan, Waspada Menyusup ke Ormas

Masuknya ISIS di zona ASEAN harus diwaspadai, terlebih jarak Filipina dengan Indonesia tidak terlalu jauh.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 11 Des 2016, 17:01 WIB
Diterbitkan 11 Des 2016, 17:01 WIB
ISIS Serbu Penjara di Filipina Selatan, 28 Tahanan Kabur
Militer Filipina menahan anggota teroris Maute pada 23 Agustus lalu setelah ditemukan bom dan pistol ditemukan dalam mobil kelompok itu (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Intelijen, Susaningtyas Kertapati atau Nuning mengatakan pemerintah atau aparat keamanan harus berani menindak hukum terhadap ormas-ormas yang jadi proxy (penghubung) ISIS di Indonesia.

Menurutnya masuknya ISIS di zona ASEAN  harus diwaspadai, apalagi jarak Filipina dengan Indonesia tidak terlalu jauh.

"Dan antara Indonesia dan Filipina memiliki kultur yg hampir sama, ini memudahkan infiltrasi ISIS ke negara kita," ucap Susaningtyas dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (11/12/2016).

Karena itu, kewaspadaan Panglima TNI yang menyebut bahwa ISIS telah membangun basis di wilayah Filipina Selatan tidak bisa dianggap remeh.  

"Yang terpenting ini diredam agar  tidak tergerak melakukan hal-hal yang mengancam kedaulatan NKRI. Segala hal yang anti Pancasila layak ditindak tegas," kata pengamat yang biasa disapa Nuning itu.

Kendati berbasis di Suriah dan Irak, namun tidak menutup kemungkinan ISIS telah menanamkan benih aliran pemahamannya ke organisasi kemasyarakatan di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dengan embrio yang menerima paham ISIS.

"Kemungkinan itu bisa saja terjadi (infiltrasi ISIS masuk ke Indonesia), terlebih saat ini banyak aliran yang embrionya dapat menerima visi misi ISIS. Residu gerakan Islam radikal masih ada di daerah-daerah penyebarannya," ujar dia.

Untuk itu, menurut Nuning, semua elemen, baik masyarakat, pemerintah maupun aparat keamanan harus mewaspadai berbagai aliran radikal yang mirip ideologinya dengan ISIS.

"Supaya mereka diredam untuk tidak bergerak melakukan hal yang mengancam kedaulatan NKRI," jelas dia.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo  sebelumnya menyebut kelompok ISIS sedang membangun kekuatan baru di Filipina bahkan dikabarkan bakal jadi markas Asia Tenggara.

"Filipina Selatan tengah diincar oleh ISIS untuk membuat markas kawasan Asia Tenggara," kata Gatot.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu mengingatkan Indonesia perlu mewaspadai ancaman terorisme ISIS ini. Karena, Filipina tidak berjarak jauh dari Indonesia yang sangat dekat dengan kawasan Poso atau Tarakan, Kalimantan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya