Korban Meninggal Gempa Aceh Ditemukan, Total Jadi 102 Orang

Tim SAR terus mencari dan mengevakuasi korban gempa Aceh selama masa tanggap darurat.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Des 2016, 11:42 WIB
Diterbitkan 13 Des 2016, 11:42 WIB
Campus CJ
Dokumentasi Kondisi Gempa Aceh

Liputan6.com, Jakarta Tim SAR terus mencari dan mengevakuasi korban gempa Aceh selama masa tanggap darurat. Fokus utama tim SAR saat ini membantu membersihkan puing-puing bangunan.

Dalam evakuasi itu, tim SAR menemukan satu korban meninggal atas nama Devi Srijalani di Pidie, Aceh. Dengan demikian, jumlah korban meninggal gempa Aceh mencapai 102 orang

"Jumlah korban meninggal dunia gempa Aceh adalah 102 orang. Di mana 96 di Pidie Jaya, empat orang di Pidie, dan dua orang di Bireuen. Korban luka-luka 857 orang. Pengungsi 83.838 orang tersebar di 124 titik," tutur Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (13/12/2016).

Sebanyak 4.836 personel dari kementerian, lembaga, TNI, Polri, pemda, relawan, NGO, dan organisasi masyarakat masih melakukan penanganan darurat. Pemerintah pusat membantu pemerintah daerah dengan memasok logistik, dana, manajerial dan tertib admistrasi.

"Kepala BNPB (Willem Rampangilei) terus di lokasi bencana untuk mengkoordinir potensi nasional untuk membantu pemerintah daerah," kata Sutopo.

Bantuan terus berdatangan ke posko utama. Bertambahnya jumlah pengungsi juga disebabkan masih seringnya gempa susulan. BMKG mendata masih terjadi gempa susulan.

"Masyarakat takut dan khawatir adanya guncangan, sehingga merasa nyaman di pengungsian," tutur Sutopo.

Terkait penyediaan air bersih, ujar dia, belum semuanya bisa terlayani dengan baik di sejumlah titik pengungsian. Hal ini melihat kondisi sumur yang kering dan dangkal pascagempa.

"Jika pun ada airnya keruh, sehingga tidak dapat dikonsumsi," ungkap Sutopo.

Dia menambahkan, kegiatan trauma healing, psikososial dan pelayanan kesehatan masih tetap berlangsung untuk para pengungsi. Klaster nasional penanganan pengungsi, klaster kesehatan dan klaster logistik terus melayani pengungsi gempa Aceh.

"Kebutuhan mendesak sandang dan pangan, MCK, air bersih, relawan, tenda dan shelter, kebutuhan bayi, sarung, mukena dan lainnya. Posko utama terus menyalurkan bantuan ke pengungsi," ujar Sutopo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya