VIDEO: Kesaksian Keluarga Terduga Teroris Bekasi di Solo

Selama dua tahun menikah, pria asal Blora, Jawa Tengah itu dikenal sangat tertutup.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Des 2016, 15:26 WIB
Diterbitkan 13 Des 2016, 15:26 WIB
Densus 88 Antiteror
Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah rumah mertua terduga teroris Bekasi, di Ledoksari RT 8 RW 10 Pajang, Laweyan, Solo. (Fajar Abrori/Liputan6.com)

Liputan6.com, Solo - Keluarga istri Muhammad Nur Solihin di Laweyan, Solo, Jawa Tengah sangat terkejut ketika mendengar informasi penangkapan Nur Solihin. Karena diduga terlibat rencana peledakan bom di depan Istana Kepresidenan.

Yulianto, sang kakak ipar merasa tertipu karena selama menikah dengan Rinda adiknya, Solihin tidak pernah bercerita tentang pekerjaan dan kegiatan lainnya.

Selama dua tahun menikah, pria asal Blora, Jawa Tengah itu dikenal sangat tertutup.

"Rinda ini istri kedua atau ketiga kalau ndak salah," ungkap Yulianto, kakak ipar Nur Solihin, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (13/12/2016).

Selain Rinda, Solihin juga memperistri Dian Novi Yulia, yaitu wanita yang belum lama ini ditangkap di kawasan Bintara, Bekasi, Jawa Barat. Novi diduga calon pengantin atau pelaku bom bunuh diri.

Dari rumah kontrakan Novi, polisi menemukan bom panci yang berisi ribuan paku dan akan diledakkan saat pergantian jaga di depan Istana Negara.

Ditemukan juga sebuah surat wasiat yang isinya pamit pada suami untuk melakukan amaliah. Melibatkan perempuan menjadi pelaku bom bunuh diri merupakan modus baru kelompok teroris.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya