Bakamla Tetap Lanjutkan Tiga Proyek Bermasalah

Bakamla tetap akan menjalankan proyek tersebut meski deputinya sudah ditangkap oleh KPK.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 14 Des 2016, 23:31 WIB
Diterbitkan 14 Des 2016, 23:31 WIB
Ari Soedewo
Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya TNI AL, Ari Soedewo, di kantornya, Jakarta, Kamis (14/12/2016). (Fachrur Rozie/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Deputi Informasi, Hukum dan Kerjasama, Badan Kemananan Laut (Bakamla), Eko Susilo Hadi.

Penangkapan KPK tersebut diduga berkaitan dengan tiga proyek pengadaan sektor kelautan. Tiga proyek tersebut adalah, Badbone, Satelit Monitor (Satmon) dan Long Range Camera.

Kepala Bakamla, Laksamana Madya TNI AL, Ari Soedewo mengaku akan tetap menjalankan proyek tersebut meski Deputinya kini sudah ditangkap oleh KPK.

"Ini proyek sampai akhir tahun. Jadi harus tetap berjalan. Ini kan baru tahap pertama," ucap Ari Soedewo dalam keterangannya kepada wartawan di Kantor Bakamla, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/12/2016).

Tiga proyek tersebut berasal dari Jerman, Austria dan Amerika. Dari tiga proyek itu, dijelaskan oleh Ari harus selesai pada Desember 2016 dengan anggaran Rp 400 miliar.

"Sudah ini, sudah proses lelang, anggarannya kami minta awalnya Rp 1,5 triliun tapi hasil dari pemeriksaan BPK hanya memberi Rp 400 miliar dan ini sedang berjalan," Ari menandaskan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya