Kala Es Cendol Jadi Primadona Saat Penggerebekan Teroris Tangsel

Warga yang didominasi anak-anak dan ibu rumah tangga itu antusias melihat petugas dengan senjata laras panjang di tangan.

oleh Muslim AR diperbarui 21 Des 2016, 19:44 WIB
Diterbitkan 21 Des 2016, 19:44 WIB
Warga menyaksikan penggerebekan teroris di Tangerang Selatan.
Warga menyaksikan penggerebekan teroris di Tangerang Selatan. (Liputan6.com/Muslim AR)

Liputan6.com, Tangerang Selatan - Sering terjadinya aksi teror membuat masyarakat Indonesia seolah kebal dan tak takut dengan ancaman teror saat ini.

Dalam beberapa peristiwa, seperti bom Thamrin, Jakarta, 14 Januari 2016 lalu, warga langsung mengerumuni lokasi tak lama setelah bom meledak.

Kini antusias warga menyaksikan peristiwa terkait teror terlihat lagi saat Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror menangkap terduga teroris dan mengamankan bom aktif di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten.

Lokasi kejadian langsung dikerubungi para pedagang asongan, meski tempat tersebut masih belum steril. Bahkan satu bom diledakkan oleh petugas pada pukul 13.45 WIB.

Pantauan Liputan6.com, terlihat penjaja aneka makanan, mulai dari pedagang cilok kuah, es cendol, roti bakar, dan es krim, berjejalan menjual dagangan mereka di antara warga yang ingin menonton penggerebakan teroris.

Warga yang didominasi anak-anak dan ibu rumah tangga itu sangat antusias melihat petugas dengan senjata laras panjang di tangan. Tak sedikit dari mereka minta foto bersama polisi berompi anti peluru itu.

"Sebelah sana, biar masuk kamera," kata seorang warga.

"Gerobaknya taruh sebelah sana, biar keliatan di TV," timpal warga lainnya.

Pedagang es cendol sibuk melayani pembeli saat penggerebekan teroris di Tangerang Selatan. (Liputan6.com/Muslim AR) Pedagang es cendol paling banyak diserbu warga yang menyaksikan penggerebekan teroris yang merakit bom ini. Cuaca terik dan angin sepoi-sepoi, membuat warga cepat haus. Si pedagang es cendol pun seolah sudah tahu harus memilih lokasi strategis, sehingga gampang dijangkau pembeli.

"Cepet banget abisnya, ini baru setengah jam," kata Yono, pedagang es cendol.

Warga terus berdatangan, begitu pun para pedagang asongan. Terlihat anak-anak berusaha menerobos kerumunan dan masuk dalam area yang diberi garis polisi. Petugas pun berkali-kali menghalau mereka agar tak masuk ke lokasi kejadian perkara.

Benar-benar tak ada rasa takut dari warga tersebut. Mereka malah berebut dengan awak media untuk mengabadikan kejadian itu.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya