Polri: Cegah Terorisme, Upgrade Senjata dan Kemampuan Anggota

Polri menyatakan, penangkapan dan penggagalan aksi terorisme itu juga melibatkan kemampuan analisis dari personel Densus.

oleh Muslim AR diperbarui 28 Des 2016, 08:26 WIB
Diterbitkan 28 Des 2016, 08:26 WIB
Martinus Sitompul
Martinus Sitompul (FOTO:Antara)

Liputan6.com, Jakarta Mabes Polri menyatakan, menjaga keamanan dari ancaman terorisme yang makin meningkat tidak membuat pihaknya menambah jumlah personel saat malam pergantian tahun. Polri memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menjaga keamanan dari bahaya teroris.

"Kalau untuk personel, tidak ada peningkatan, dari tahun lalu palingan cuma 0,2 persen," ujar Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Selasa 27 Desember 2016.

Bahkan, personel yang berjaga di objek-objek vital di Indonesia tidak ada penambahan anggota. Namun, demikian, kata Martinus, bukan berarti Polri mengabaikan pengamanan.

Dia mengatakan, dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, human less semakin diterapkan. Martinus menyatakan, kemampuan polisi beberapa tahun belakangan juga ditingkatkan terutama di bidang senjata dan teknologi.

"Senjata kita semakin canggih, pengamanan juga sudah memakai peralatan, mulai dari CCTV dan peralatan lainnya," tegas Martinus.

Dia menuturkan, ancaman terorisme memang menghantui Indonesia, terlebih jelang akhir tahun ini. Polisi pun berupaya menggagalkan aksi tersebut.

Upaya terakhir, seperti penggagalan aksi terorisme dengan menangkap dan menembak mati dua orang di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat pada 25 Desember 2016. Meski, hingga kini polisi belum menemukan bahan bom yang dimaksud.

"Kami masih punya waktu selama 7 x 24 jam untuk melakukan pemeriksaan intensif," kata Martinus.

Dia menerangkan, penangkapan dan penggagalan aksi terorisme itu juga melibatkan kemampuan analisis dari para personel Densus.

"Setiap tahun, senjata dan kemampuan personel di-upgrade, kesadaran masyarakat juga ditingkatkan sehingga kesempatan untuk melakukan kejahatan dan terorisme bisa ditekan," ucap Martinus.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya