Tanggulangi Banjir Bima, JK Minta Tanam Bambu di Hutan

JK meminta penanganan banjir Bima dilakukan secepatnya. Sehingga material seperti lumpur tidak semakin mengeras dan menyulitkan pembersihan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 28 Des 2016, 15:07 WIB
Diterbitkan 28 Des 2016, 15:07 WIB
20150818-Wapres JK Hadiri Peringatan Hari Konstitusi di Gedung MPR-Jakarta
Wapres Jusuf Kalla (JK) memberi sambutan pada peringatan Hari Konstitusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8). Dalam kesempatan itu, JK juga membuka grand final lomba cerdas cermat yang diselenggarakan MPR. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bima - Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) meminta penanganan banjir di Bima segera dilakukan. Untuk menjaga agar banjir tidak terulang, rehabilitasi hutan juga harus dilakukan.

JK mengatakan, penanganan banjir tidak cukup dengan menangani dampak yang diakibatkan banjir. Tapi perlu penanganan serius di sektor hulu, seperti rehabilitasi dan rekonstruksi hutan.

"Saya selalu sampaikan lebih baik tanam bambu saja. Karena dia akarnya lebih menjalar. Kalau beton, satu retak terus, jatuh juga," ujar JK saat memberikan pengarahan di Posko Utama Banjir Bima, NTB, Rabu (28/12/2016).

Penanganan jangka panjang juga tidak boleh dilupakan dalam penyelesaian masalah banjir Bima. Kerja sama dan komunikasi yang baik dengan masyarakat bisa menyadarkan agar tidak lagi menempati kawasan hijau.

"Gusur ya gusur. Masyarakat itu sulit berubah. Pemimpinlah yang harus mengubah masyarakat. Bukan masyarakat mengubah pemimpin. Di Singapura juga begitu. Setelah dipaksa ya sekarang baik-baik saja," jelas JK.

JK meminta penanganan banjir Bima dilakukan secepatnya. Sehingga material seperti lumpur tidak semakin mengeras dan menyulitkan pembersihan.

"Makin cepat makin baik dalam penanganan bencana banjir. Makin lama biaya akan makin besar dan timbul penyakit karena sampah dan lumpur. Juga makin keras endapan lumpurnya dan susah dibersihkan," pungkas JK.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya