Detik-Detik Penangkapan 2 Pembunuh Sadis Pulomas

Dalam penangkapan itu, polisi melumpuhkan dua perampok karena berusaha kabur.

oleh Fernando Purba diperbarui 29 Des 2016, 07:07 WIB
Diterbitkan 29 Des 2016, 07:07 WIB
Tersangka Pembunuhan Sadis Pulomas Tiba di Polda Metro Jaya
Tersangka pembunuhan Pulomas berinisial R saat tiba di Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/12/2016). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bekasi - Dua perampok sadis Pulomas, Jakarta Timur, ditangkap petugas di rumah kontrakannya, di Kampung Poncol Indah, Gang Kalong, RT 08/02, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Keduanya terpaksa dilumpuhkan petugas karena berusaha kabur.

Aksi penggerebekan itu sempat membuat warga ketakutan. Tak sedikit warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian diminta oleh anggota kepolisian untuk berdiam diri dan mengunci rapat pintu rumahnya.

Salah seorang saksi, Albert, menjelaskan detik-detik penggerebekan yang dilakukan oleh puluhan anggota kepolisian. Kata dia, sejumlah petugas berpakaian bebas terlihat berjaga di sepanjang jalan. Mereka lalu meminta, warga berbalik badan dan tidak keluar rumah untuk sementara.

"Saat itu saya mau beli rokok, terus ada orang. Mas, diem, Mas. Jangan keluar dulu, diem aja di situ. Saya tahu itu polisi karena ada lencananya. Saya kira awalnya kasus narkoba," kata Albert, Rabu, 28 Desember 2016.

Tak berselang lama, kata dia, terdengar beberapa kali suara letusan senjata api. Belakangan diketahui suara itu berasal dari kontrakan Ramlan Butarbutar, yang ternyata perampok sadis Pulomas, Jakarta Timur. Dalam aksinya Ramlan dan rekannya menyekap 11 orang di dalam kamar mandi ukuran 1,5x1,5 meter, sehingga enam di antaranya meninggal dunia.

"Saya enggak tahu detail gerebeknya. Yang saya tahu, setelah tembak-tembakan, polisi bopong si Ucok (panggilan akrab Ramlan). Dia dibopong dengan handuk gitu. Dia penuh darah dan saya tahu itu si Ucok karena ada tatonya," ucap saksi.

Dia menambahkan, tidak ada yang ganjil dalam kehidupan Ramlan sehari-hari. Ia diketahui bekerja sebagai sopir angkot K11 dengan jurusan Bantar Gebang-Terminal Bekasi. Namun, dalam dua hari belakangan ini, mobil yang biasa dibawa Ramlan di depan gang kontrakannya tak terlihat lagi.

"Itu si Ucok memang tinggal sendiri. Dia udah setahun ngontrak. Dia masih bujangan, usianya 35-an. Kalau dua orang itu kita enggak tahu, kita kira teman sesama sopir aja," ujar Albert.

Polda Metro Jaya menangkap dua dari empat perampok sadis Pulomas di rumah pengusaha Dodi Triono di Jakarta Timur. Penangkapan ini kurang dari 24 jam berselang dari kejadian keji tersebut. Pelaku, yaitu Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang, terpaksa ditembak karena melawan. Ramlan tewas, sementara Erwin selamat.

Aparat Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya juga menggelandang adik Ramlan Butarbutar. Adik kapten komplotan perampok sadis Pulomas itu yang berinisial R ditangkap hampir bersamaan dengan penangkapan Ramlan dan Erwin Situmorang Rabu sore, 28 Desember.

Sebelas orang disekap dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam di rumah mewah, Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Saat ditemukan pada Selasa, 27 Desember 2016, didapati enam orang meninggal dan lima luka-luka.

Enam korban meninggal, yakni pemilik rumah Dodi Triono (59) dan dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir pribadinya bernama Yanto dan Tasrok.

Lima korban selamat dari pembunuhan Pulomas itu adalah dua anak Dodi bernama Zanette Kalila Azaria (13) dan Fitriani (23), serta tiga asisten rumah tangga bernama Emi (41), Santi (22), dan Windy (23).

 

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya