Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi terus membangun kawasan perbatasan. Salah satu fokus pembangunan adalah dengan merenovasi total pos lintas batas negara (PLBN).
Seperti di NTT, Jokowi meresmikan 2 PLBN, yakni PLBN Motaain di Belu dan PLBN Motamasin yang berada di Kabupaten Malaka, NTT. Pembangunan ini tidak hanya sekadar memperbaiki bangunan tapi menunjukkan jati diri dan harga diri bangsa.
Baca Juga
"Dua tahun yang lalu, bulan Desember, saat saya ke Motaain, saya ingat betul bangunan pos lintas perbatasan yang ada di sini kalau dibandingkan dengan pos lintas yang ada di negara sebelah, Timor Leste, betul-betul saya sangat malu. Kantornya dengan kantor kelurahan saja lebih bagus kantor kelurahan," ucap Jokowi di Belu, NTT, Rabu 28 Desember 20216.
Advertisement
Jokowi kemudian meminta Kementerian Pekerjaan Umum untuk langsung membangun ulang PLBN itu. Dia tidak sanggup melihat wajah terdepan Indonesia terus dibiarkan terbengkalai bertahun-tahun, terlebih dibandingkan dengan negara tetangga.
Dengan adanya pembangunan ini, Jokowi meminta perbaikan pelayanan terhadap warga. Seluruh aparat terkait harus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Jangan sampai gedung yang baik ini malah dijadikan ladang baru maraknya pungli.
"Jangan sampai lagi ada pungli. Hati-hati, kalau saya sudah bicara seperti ini hati-hati. Saya minta kecepatan dan perbaikan pelayanan betul-betul berubah. Bukan hanya fisiknya, tetapi layanannya juga harus diperbaiki," tegas Jokowi.
Selain membangun pos baru, Jokowi ingin sentra ekonomi juga segera dibuat. Sehingga kawasan perbatasan juga bisa hidup dan semakin sejahtera.
"Ini bukan urusan pos, saya juga minta ini menjadi sebuah kawasan ekonomi. Jadi tahun ini saya minta diselesaikan urusan pasar tradisional untuk masyarakat nantinya. Nantinya di Motaain ini juga akan menjadi kawasan ekonomi, menjadi titik pertumbuhan baru bagi NTT," imbuh Jokowi.
Untuk wilayah NTT, masalah ketersediaan air memang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi. Sejumlah waduk yang akan dibangun pemerintah di NTT juga masih dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah timur Indonesia ini.
"Tadi omong-omong dengan Bupati Belu masih mau nambah lagi waduknya. Waduh, waduknya ini sudah 49 untuk seluruh Indonesia. Di NTT ada 7, ini mau nambah lagi. Tapi memang kuncinya ada di situ. Kuncinya air, tidak ada yang lain. Kalau air ada, NTT akan hijau dan pertaniannya bagus. NTT saya kira mempunyai potensi untuk pengembangan itu," ungkap Jokowi.
Bila semua kebutuhan sudah terpenuhi, bukan tidak mungkin NTT menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. Berbagai produk domestik bisa dengan mudah diekspor ke luar negeri.
"Nanti dua tahun lagi kita lihat apa yang terjadi di sini. Saya yakin akan banyak produk-produk kita yang akan bisa diekspor ke negara tetangga karena hampir semua produk kita punya daya kompetitif yang baik, harganya lebih murah," ujar Jokowi.
Â