Liputan6.com, Jakarta - Video seorang pilot jalan sempoyongan saat diperiksa petugas bandara viral di media sosial sejak dua hari terakhir. Belakangan diketahui pilot yang diduga mabuk tersebut merupakan pilot yang bekerja di maskapai Citilink.
Meski jalan sempoyangan dan tidak konsentrasi, diketahui pilot yang bernama Tekad Purnama (32) itu berhasil masuk dan bersiap menerbangkan pesawat Citilink, jurusan Surabaya-Jakarta.
Baca Juga
Saat pesawat bersiap lepas landas, penumpang protes dan mendesak pilot itu segera diganti karena bicaranya tak jelas dan diduga mabuk.
Advertisement
Seorang penumpang yang menjadi saksi peristiwa di pesawat Citilink QG800 itu menceritakan, sejak awal sang pilot sudah bertingkah aneh.
"Kita masuk seperti biasa, biasanya kan disambut kapten pilot, announcement selamat datang, tapi itu tidak ada," ujar penumpang bernama Sutarto Mohammad kepada Liputan6.com, Sabtu (31/12/2016).
Keanehan tak berhenti di situ. Saat memberikan pengumuman, pilot sepenuhnya menggunakan bahasa Inggris dan terbata-bata.
"Itu kapten pilot langsung pakai bahasa Inggris, terbata-bata, menyebutkan namanya saja susah. Padahal kan harusnya bahasa Indonesia dulu terus Inggris. Awalnya saya engga ngeh, tapi setelah diperhatikan wah ini ada yang tidak beres," kata Sutarto.
Kondisi ini, lanjut Sutarto, membuat penumpang mulai resah. Sebab, tingkah laku sang pilot ganjil dan tidak sesuai prosedur.
"Lama kelamaan ngomongnya enggak jelas ini ngomongnya apa, saya kira itu ngomong untuk internal mereka, kode-kode untuk pramagurinya," lanjut dia.
Kondisi ini membuat penumpang resah, was-was, dan marah. Seorang penumpang yang duduk di belakangnya, kata Sutarto, berdiri dan mengajak penumpang lainnya mendatangi kokpit. "Saya juga ikut maju ke kokpit," tutur Sutarto.
Setelah penumpang ke depan kokpit dan mendesak untuk mengganti pilot, pramugara kemudian memastikan dan mengumumkan pergantian pilot.
Pergantian pilot ini, ujar Sutarto, membuat semua penumpang Citilink keluar dari pesawat dan menunggu sekitar 60 menit di ruang tunggu bandara, hingga akhirnya kembali lagi ke pesawat setelah pilot diganti.
"Alhamdulillah diganti pilotnya, kata penumpang yang lain, pilot itu diturunkan pakai penutup kepala dibawa mobil, mungkin mobil maskapai," tutur Sutarto yang merupakan translator senior bahasa Inggris di Jawa Timur.
Sutarto mengaku menggunakan Citilink karena mengejar penerbangan pertama ke Jakarta. Saat itu dia terbang membawa 3 anggota keluarganya yang sudah lanjut usia, istri, dan anak-anaknya. Mereka ke Jakarta untuk menghadiri pemakaman saudaranya.
Vice President Corporate Communications Citilink Benny S Butarbutar saat dikonfirmasi Liputan6.com menyatakan, manajemen Citilink sudah mengambil langkah tegas dengan memecat pilot yang bermasalah tersebut, "Bahkan termasuk permohonan pengunduran diri CEO Citilink."
"Karena ada pelanggaran berat yang sudah terjadi sehingga demi tegaknya standar keselamatan dan keamanan penerbangan, harus dilakukan pemberian sanksi yang setimpal agar jangan terulang kembali," Benny menegaskan.