Ini Trik Perampok Pulomas Ius Pane Hindari Kejaran Aparat

Ius sempat lolos dari pengejaran, dia cukup lihai berpindah-pindah tempat.

oleh Muslim AR diperbarui 01 Jan 2017, 15:47 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2017, 15:47 WIB
20170101-Kapolda Rilis Penangkapan Ius Pane, Perampok Pulomas-Jakarta
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan menjelaskan penangkapan tersangka perampokan sadis Pulomas, Ius Pane, di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (1/1). Menurut Kapolda, Ius Pane hendak bersembunyi di rumah saudaranya di Medan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ius Pane, buronan terakhir dalam kasus perampokan sadis Pulomas akhirnya tertangkap, pelarian Ius tak lama, hanya seminggu saja. Meski begitu, Ius lihai berpindah-pindah tempat.

Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengungkapkan bagaimana perburuan Ius. Dia   mengatakan, Ius beberapa kali berpindah tempat sebelum memutuskan pulang kampung ke Sumatera Utara.

"Dia putuskan mau pulang kampung tempat kakaknya di Sumatera Utara, kan kampungnya di sana," jelas Iriawan di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Minggu (1/1/2017).

Ius sempat lolos dari pengejaran, pasalnya ia berpindah-pindah tempat dengan cepat. "Kan kaburnya berpencar, kemudian dia beberapa kali pindah tempat," lanjut Iriawan.

Namun, Ius Pane tak bisa lolos begitu saja. Polisi akhirnya mendapatkan informasi, Ius tengah dalam perjalanan darat. Tak tunggu lama, polisi menangkap Ius saat turun dari bus.

Ius akhirnya ditangkap pagi tadi saat hendak turun dari bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Pool ALS Jalan Sisingamangaraja, Medan.

"Saya memang targetkan ke tim agar kerja maksimal, targetnya dalam seminggu ini tertangkap semua pelaku perampokan Pulomas. Ius ditangkap di hari ke enam," Iriawan menandaskan.

Penangkapan buronan itu dilakukan oleh aparat gabungan dari Polrestro Jaktim, Polresta Depok dan Ditkrimum Polda Metro Jaya.

11 orang disekap dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam di rumah mewah, Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa 27 Desember lalu. Enam orang tewas dan lima lainnya terluka dalam peristiwa ini.

Enam korban tewas yakni pemilik rumah Dodi Triono serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri dan Dianita Gemma Dzalfayla. Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir pribadi bernama Yanto dan Tasrok.

Sementara, lima korban selamat yakni, anak Dodi bernama Zanette Kalila Azaria, serta empat asisten rumah tangga bernama Emi, Fitriani, Santi, dan Windy. Kelima korban selamat masih menjalani perawatan di rumah sakit.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya