Alasan Perampok Sadis Pulomas Kaget Aksinya Telan Korban Jiwa

Sepanjang merampok, Ramlan Cs tidak pernah membunuh korbannya.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 02 Jan 2017, 12:36 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2017, 12:36 WIB
20161227-Perampokan Sadis di Rumah Mewah Pulomas-Fanani
Mobil jenazah terparkir di lokasi perampokan sadis yang terjadi di Jalan Pulomas Utara, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12). Enam penghuni rumah berlantai 2 itu tewas dan lima lainnya dilarikan ke rumah sakit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Enam orang tewas dalam perampokan yang dilakukan Ramlan Butarbutar Cs di Pulomas Utara 7A, Jakarta Timur. Meski kawanan ini kerap merampok dengan sasaran rumah mewah, namun mereka tidak menyangka aksi yang dilakukan Senin 26 Desember 2017 itu menelan korban jiwa.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, kawanan ini merampok dengan sasaran barang-barang mewah yang mudah dibawa dan dijual. Tidak menyasar mobil atau motor.

Mereka mencari target perampokan secara acak. Sebelum menyasar kediaman mewah Ir Dodi Triono, mereka sudah beroperasi di Jonggol dan Purwakarta, Jawa Barat.

"Kelompok ini memang modus operandinya dia tidak pernah merusak pintu. Selama dia merampok ke mana-mana mulai dari Solo, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta dia tidak pernah merusak pintu. Modusnya seperti itu hanya kalau pintu terbuka dia baru masuk," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/1/2017).

Saat mereka berhasil memasuki rumah yang akan dirampok, kawanan yang menamai kelompoknya dengan sebutan komplotan 'Korea Utara' ini akan berpura-pura mengenal korbannya. Lalu mereka menggunakan ancaman verbal kepada korbannya.

"Dia bentak atau menodongkan senjata api atau senjata tajam. Yang ketiga pasti mengikat entah itu pakai tali sepatu atau rafia atau lakban. Yang seterusnya pasti menempatkan korban di suatu ruangan kemudian dia melakukan aksi," Argo membeberkan.

Hasil pemeriksaan para penyidik terhadap tiga tersangka yang berhasil dibekuk, aksi mereka adalah murni perampokan. Namun, karena saat beraksi di Pulomas ruang yang terdekat adalah kamar mandi, mereka menyekap 11 korban di kamar mandi berukuran 1,5 x1,5 meter.

"Dia tidak menyangka ada korban meninggal. Karena selama dia melakukan aksinya malang melintang di perampokan dia belum pernah melukai korban dan ada yang meninggal," kata Argo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya