Liputan6.com, Jakarta Pencarian korban hilang penumpang Kapal Zahro Ekspres yang terbakar pada Minggu kemarin, 1 Januari 2017, terus dilakukan hingga sepekan ke depan. Pencarian awal difokuskan sekitar satu mil dari tempat kejadian.
Kepala Bagian Humas Basarnas Marsudi mengatakan, berdasarkan standar operasi, masa tanggap akan diberlakukan selama tujuh hari. Pihaknya mengerahkan satu tim penyelam untuk mencari 17 korban hilang.
"Hari pertama pencarian kita fokuskan di area satu mil dari kejadian. Sesuai SOP masa tanggap awal digelar selama sepekan," kata Marsudi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (2/1/2017).
Advertisement
Hanya saja, kata Marsudi, ada kendala dalam pencarian, yakni jumlah penumpang yang tidak sesuai data tertulis. Sebab itu, tidak tertutup kemungkinan jumlah korban hilang bisa bertambah dari yang diperkirakan 17 orang.
"Kesulitan kita manifes penumpangnya tidak jelas. Berdasarkan manifes hanya 100, tapi sudah dievakuasi 274 korban," kata dia.
Selain tim Basarnas, lanjut dia, pencarian korban hilang juga melibatkan petugas dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dan instansi terkait lainnya.
Sementara, Kepala Unit Pelayanan Angkutan Perairan dan Kepelabuhanan (UP APK) Syamsudin menyebutkan, kebakaran Kapal Zahro Expres terjadi saat kapal baru berlayar sekitar 10 menit dari Pelabuhan Muara Angke, Pluit, Jakarta Utara.
Kebakaran Kapal Zahro Express pun diperkirakan mulai terjadi di perairan antara Muara Angke dan Pulau Bidadari.
"Untuk membantu pencarian kita terjunkan tiga kapal. Sejak kemarin, kapal kita tidak berhenti bantu proses evakuasi," Syamsudin menerangkan, di Pelabuhan Kali Adem, Jakarta Utara.