Liputan6.com, Jakarta - Pihak Kepolisian masih menyelidiki terbakarnya Kapal Motor (KM) Zahro Expres pada Minggu 1 Januari 2017 kemarin. Sebanyak 23 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 17 lainnya masih belum ditemukan.
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menjelaskan pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap nakhoda KM Zahro Expres Moh Nali. Sebab, saat kejadian, ia diduga melompat lebih dulu saat api menjalar di dalam kapal.
"Nakhoda akan kita periksa. Apakah terbakar karena faktor mesin, maintenance dan kita cari tahu siapa yang melakukan pemeriksaan (mesin)," ucap dia, di Markas Polres Cimahi, Kota Cimahi, Selasa (3/1/2017).
Advertisement
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini juga mempertanyakan jumlah penumpang KM Zahro Expres yang berlayar dari Muara Angke menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.
"Nanti kita juga melihat apakah jumlah yang berangkat overload atau tidak? Kita melihat sistem manifes yang administrasinya tidak benar," kata Tito.
Meski demikian, Tito mengatakan penyelidikan lebih mendetail masih harus dikoordinasikan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "Masih didalami karena ini juga harus dengan KNKT," ujar Tito.