Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo menyebut, berdasarkan data dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sejak 2013 tercatat ada 58 dinasti politik di Indonesia. Ia mengatakan, tentunya yang sangat fenomenal adalah Ratu Atut Chosiyah.
"Kalau kita merujuk data Kementerian Dalam Negeri tahun 2013, ada 58 dinasti politik. Tentu yang paling fenomenal adalah Banten karena suaminya, anaknya, adiknya, dan keluarga-keluarganya masuk ke dalam politik baik legislatif, eksekutif, dan yudikatif," ungkap Adnan dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/1/2017).
Baca Juga
Ia menjelaskan, terkenalnya "Dinasti Atut" mungkin karena letak Banten dekat dari pusat pemerintahan di Ibu Kota DKI Jakarta. Kini, Atut mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Tangerang karena dugaan kasus korupsi.
Advertisement
Adnan mengatakan, dengan dinasti politik, sangat mungkin terjadinya korupsi. "Dinasti politik lebih cenderung korupsi dibanding politisi lain biasa," kata Adnan.
Dia menambahkan, sejak 2004 ada sekitar 350 kepala daerah dan wakil kepala daerah yang masuk dalam dinasti politik. Tetapi jumlah tersebut sudah berkurang dengan adanya penangkapan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kemudian masuk daftar OTT KPK atau ditetapkan tersangka sekitar 78 sampai yang terakhir Bupati Klaten," tutur dia.
Angka itu, ia melanjutkan, akan terus bergerak seiring dengan berjalannya waktu dan tidak adanya yang bisa menghentikan dinasti politik ini. "Angka itu akan terus bergerak mengikuti kekuasaan yang tidak pernah bisa di-exercise oleh pihak mana pun sehingga cenderung korupsi," tukas Adnan.