Liputan6.com, Jakarta - Berbagai langkah dilakukan Kementerian Perhungan untuk mencegah kasus kekerasan seperti di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). Salah satunya dengan melakukan tes psikologi.
Tes psikologi dilakukan kepada para pengasuh taruna dan seluruh taruna di STIP. Tes psikologis dilakukan minggu depan.
"Untuk benar-benar memastikan kondisi kejiwaan layak dipertahankan sebagai pengasuh," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan Wahyu Satrio Utomo di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (13/1/2017).
Advertisement
Tes juga dilakukan kepada para taruna tingkat II di STIP. Penanganan khusus akan diberikan bila ditemukan ada taruna yang terganggu kejiwaannya.
"Untuk taruna yang hasilnya evaluasi mana yang tidak stabil akan ditangani khusus melalui konseling oleh tenaga psikolog di kampus," imbuh pria yang karib disapa Tomi.
Berbagai perbaikan akan terus dilakukan. Sehingga suasana kampus dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar juga semakin kondusif.
"Memberi kepercayaan orangtua taruna, anak anak dapat terlindungi dan belajar dengan baik di kampus," pungkas Tomi.
Kekerasan kembali terjadi di STIP Jakarta. Amirullah Aditya Putra (19), taruna tingkat satu itu tewas setelah dianiaya seniornya. Mirisnya, penganiayaan terjadi di dalam lingkungan pendidikan, asrama mereka tinggal.