Liputan6.com, Medan - Beredarnya informasi di media sosial mengatasnamakan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebut gempa berkekuatan 3,5 SR dengan kedalaman 19 kilometer dipastikan hoax.
Informasi itu menyebut pusat gempa berasal dari pergerakan lempeng dasar Danau Toba yang diakibatkan erupsi Gunung Sinabung terus menerus, sehingga terjadi pendangkalan garis Danau Toba sampai 20 meter, kemudian disebut juga akan terjadi gempa susulan berkekuatan lebih besar pada Selasa (17/1/2017) pukul 02.00 WIB.
"BMKG menyatakan bahwa isu tersebut tidak benar dan menyesatkan, karena isu tersebut tidak mempunyai dasar ilmiah," kata Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Syahnan melalui keterangan tertulis, Senin 16 Januari 2017.
Dijelaskan Syanan, gempa yang terjadi adalah gempa darat dengan kekuatan 5,6 SR, kedalaman 10 Km dengan pusat gempa di 3,330 LU dan 98,460 BT, disebabkan oleh aktivitas tektonik dari sesar aktif lokal di sekitar Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Karo. Sampai pukul 22.40 WIB, telah terjadi 15 kali gempa susulan dengan kekuatan yang lebih kecil.
Baca Juga
"Perlu diketahui bahwa sampai saat ini gempa tektonik belum dapat diprediksi kapan, dimana dan berapa kekuatannya," jelas dia.
Advertisement
Disebutkan Syahnan, masyarakat diminta tenang dan tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang tidak bertanggungjawab. Apabila ada hal-hal yang masih diragukan kebenarannya, untuk melihat informasi resmi di laman BMKG, www.bmkg.go.id dan media sosial resmi BMKG.
"Masyarakat jangan mudah termakan isu. Kita imbau tetap tenang," kata Syahdan.
Â