Kongres IJTI dan Kampanye Setop Impunitas Pelaku Kekerasan

Kongres akan dihadiri 250 peserta dari 31 Pengurus Daerah (Pengda) dan 5 Kordinator Daerah (Korda) IJTI, yang ada di seluruh Indonesia.

oleh Djibril Muhammad diperbarui 18 Jan 2017, 13:33 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2017, 13:33 WIB
ijti-pemberitaan-131018c.jpg

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), akan menggelar Kongres V, di Novotel Jakarta Gajah Mada, pada tanggal 20–22 Januari mendatang. Kongres yang semula akan digelar November 2016 itu, sempat tertunda, karena situasi dan kondisi di Ibukota yang tidak memungkinkan.

"Kita ingin kongres berjalan lancar, sehingga bisa menghasilkan keputusan yang terbaik bagi organisasi dan masyarakat," kata Ketua Panitia Kongres, Herik Kurniawan, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu (18/1/2017).

Kongres akan dihadiri 250 peserta dari 31 Pengurus Daerah (Pengda) dan 5 Kordinator Daerah (Korda) IJTI, yang ada di seluruh Indonesia. "Kami mengundang anggota IJTI di seluruh Indonesia, untuk ikut hadir dan mensukseskan Kongres," kata dia lagi.

Kongres akan memilih kepengurusan IJTI untuk periode 2016–2020. Kepengurusan organisasi Jurnalis Televisi, periode 2012–2016, di bawah kepemimpinan Yadi Hendriana, berakhir November tahun lalu.

"Banyak terobosan baru yang sudah kami lakukan, salah satunya IJTI menjadi lembaga uji kompetensi khusus untuk Jurnalis Televisi," kata Ketua Umum IJTI, Yadi Hendriana.

Ia menambahkan, pelaksanaan sertifikasi Jurnalis Televisi itu, sejalan dengan Kebijakan Dewan Pers, terkait peningkatan kompetensi wartawan. "Standar kompetensi, menjadi alat ukur profesionalitas jurnalis," ujar dia.

Profesionalisme memegang peranan penting untuk media yang merdeka dan bebas dalam memerjuangkan tata kelola pemerintahan yang baik, pemberdayaan masyarakat, dan pemberantasan kemiskinan.

Dengan peningkatan kompetensi tersebut, jurnalis dapat mengenal dan memahami sistem hukum yang harus menjadi jalan satu-satunya untuk memastikan keselamatan dirinya dalam bertugas dan memutus mata rantai impunitas terhadap para pelaku kekerasan terhadap jurnalis.

Sejalan dengan itu, selain memilih Ketua Umum IJTI, Kongres juga akan diisi dengan kegiatan simposium nasional. Simposium yang mengambil tema "Stop Impunitas pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis" akan menghadirkan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, sebagai keynote speaker.

Sementara pembicara dalam kegiatan tersebut yakni, Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian, Ketua KPI Yuliandre Darwis, dan Ketua Dewan Pers Stanley Adi Prasetyo. Hadir sebagai pembicara tamu, Ketua Dewan Pers Timor Leste, Virgilio da Silva Guterees dan jurnalis Filipina, Felino Antonio Gaston. Tema simposium tersebut diangkat, karena masih banyaknya pembiaran kasus kekerasan yang menimpa jurnalis.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya