Polri Anggap 5 Daerah Ini Paling Rawan Konflik di Pilkada 2017

Para pendukung calon di lima wilayah tersebut dianggap paling militan dibanding wilayah-wilayah lain yang menggelar Pilkada 2017.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 23 Jan 2017, 18:47 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2017, 18:47 WIB
20161226-Teroris-Jatiluhur-Jakarta-Rikwanto-FF
Kabagpenum Polri Brigjen Rikwanto memberi keterangan pers terkait penangkapan terduga teroris Jatiluhur di Jakarta, Senin (26/12). Tim Densus 88 menyergap 4 teroris 2 pelaku ditembak mati dan 2 pelaku ditangkap hidup-hidup. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Mabes Polri telah memetakan wilayah yang dianggap mempunyai tingkat kerawanan selama gelaran Pilkada serentak pada 15 Februari mendatang.

Hasilnya lima provinsi, yaitu Papua, Papua Barat, Aceh, DKI Jakarta, dan Maluku dianggap mempunyai tingkat kerawanan konflik paling tinggi.

"Untuk daerah rawan memang ada. Dan beberapa kabupaten lainnya," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (23/1/2017).

Rikwanto mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan lima daerah tersebut rawan konflik Pilkada. Di antaranya pengalaman pada pilkada sebelumnya yang kerap timbul gesekan antarpendukung di daerah-daerah tersebut.

"Kemudian kedua, di situ keseimbangan politiknya setara. Komposisi dukungan partai setara, kampanyenya setara," ucap mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.

Selain itu, pendukung para calon yang maju Pilkada 2017 di lima wilayah tersebut juga dianggap cukup militan mendukung para jagoannya.

"Juga dilihat militansi pendukungnya. Itulah yang kami anggap rawan," Rikwanto menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya