Jokowi: Anak Indonesia Harus Dipagari agar Tak Hilang Jati Diri

Jokowi mengatakan, anak-anak harus dibekali dengan nilai-nilai budi pekerti, kesopanan, dan kesantunan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 26 Jan 2017, 14:56 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2017, 14:56 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan para guru dan orangtua untuk mengawasi anak-anak saat belajar. Pengaruh teknologi yang sangat pesat membutuhkan pengawasan dan batasan agar tidak berujung negatif.

Jokowi mengatakan, perang fisik sudah hampir tidak terjadi lagi. Peperangan saat ini dimulai dengan penguasaan sumber daya alam dan sumber ekonomi di sebuah negara.

Karena itu, anak-anak harus dibekali dengan nilai-nilai budi pekerti, kesopanan, kesantunan, dan berbagai karakter keindonesiaan. Sebab, perang saat ini sasarannya pada penghancuran ideologi.

"Bukan lewat perang dan penguasaan teritori. Sekarang ini negara dikuasai negara yang lain dimulai dari perang ideologi, dimulai dari penyerangan sisi ekonomi, dimulai dari penyerangan sisi mentalitas, dimulai dari penyerangan sosial budaya," kata Jokowi saat membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Budaya, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (26/1/2017).

Hal-hal seperti ini yang perlu ditekankan kepada para pendidik. Anak-anak harus dibekali dengan karakter keindonesiaan sehingga masuknya berbagai pengaruh dari luar tidak akan berefek signifikan bagi anak-anak.

"Kita pagari anak-anak kita betul-betul kita pagari anak-anak kita jangan sampai terbawa arus budaya negara lain sehingga kita kehilangan jati diri," Jokowi memungkasi.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya